Selamat Datang Pembaca

Tentang Mimpi dan Berbagi

29/03/12

Unida-Gontor Gelar Seminar Islam

Bertempat di Aula Gedung C Universitas Djuanda, Institut Studi Islam Darussalam Gontor (ISID Gontor) bekerja sama dengan Universitas Djuanda menyelenggarakan Seminar Pendidikan dan Pemikiran Islam. Seminar yang diselenggarakan Kamis (29/3) itu mengangkat tema Problematika Umat dalam Idealisme dan Realitas sebagai Tantangan Pemikiran Islam Kontemporer dengan Sesi pertama mengenai Fatwa dalam Pandangan Islam serta Pendidikan Kurikulum Kesetaraan Gender. Adapun Sesi kedua membahas Pendidikan Karakter dalam Menghadapi Tantangan Global, Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif Masing-Masing Agama dan Pembunuhan Berrencana dalam Perspektif Islam.

Sebanyak 200 peserta dari kalangan dosen, mahasiswa serta pelajar SMA hadir dalam seminar yang menghadirkan pembicara dari Pendidikan Kader Ulama Gontor Angkatan V dan civitas akademika Universitas Djuanda. Rangkaian seminar tersebut merupakan kedua kalinya diselenggarakan atas kerja sama Gontor dengan Universitas Djuanda.

Ketua Yayasan Pusat Studi Pengembangan Islam Amaliah Indonesia (YPSPIAI), Emnis Anwar, dalam sambutannya mengungkapkan sangat mendukung kegiatan tersebut karena saat ini serangan ghozzul fikri berada dimana-mana dan sangat dekat dengan masyarakat. "Di kawasan ini banyak tersebar, basis pengembangan agama lain serta proses kritenisasi, sehingga Universitas Djuanda dengan mengusung semangat kampus bertauhid memiliki peranan dalam memberikan pemahaman Islam kepada masyarakat," paparnya.

Salahsatu peserta mengungkapkan bahwa seminar tersebut sangat bermanfaat dan mampu membuka wawasan keislamannya. "Acaranya bagus, kita jadi paham pemikiran Islam lebih holistik, saya dapet pengetahuan dan pemahaman baru. Sering-sering aja acara kayak gini," tutur Nurul, mahasiswa Agribinis semester 6 tersebut.

27/03/12

Haven't Met You Yet - Michaele Buble

I’m Not Surprised
Not Everything Lasts
I’ve Broken My Heart So Many Times,
I Stop Keeping Track.
Talk Myself In
I Talk Myself Out
I Get All Worked Up
And Then I Let Myself Down.

I Tried So Very Hard Not To Loose It
I Came Up With A Million Excuses
I Thought I Thought Of Every Possibility
And I Know Someday That It’ll All Turn Out
You’ll Make Me Work So We Can Work To Work It Out
And I Promise You Kid That I’ll Give So Much More Than I Get
I Just Haven’t Met You Yet

Mmmmm ….

I Might Have To Wait
I’ll Never Give Up
I Guess It’s Half Timing
And The Other Half’s Luck
Wherever You Are
Whenever It’s Right
You Come Out Of Nowhere And Into My Life

And I Know That We Can Be So Amazing
And Baby Your Love Is Gonna Change Me
And Now I Can See Every Possibility

Mmmmm ……

And Somehow I Know That It Will All Turn Out
And You’ll Make Me Work So We Can Work To Work It Out
And I Promise You Kid I’ll Give So Much More Than I Get
I Just Haven’t Met You Yet

They Say All’s Fair
And In Love And War
But I Won’t Need To Fight It
We’ll Get It Right
And We’ll Be United

And I Know That We Can Be So Amazing
And Being In Your Life Is Gonna Change Me
And Now I Can See Every Single Possibility

Mmmm …..

And Someday I Know It’ll All Turn Out
And I’ll Work To Work It Out
Promise You Kid I’ll Give More Than I Get
Than I Get Than I Get Than I Get
Oh You Know It’ll All Turn Out
And You’ll Make Me Work So We Can Work To Work It Out
And I Promise You Kid To Give So Much More Than I Get
Yeah I Just Haven’t Met You Yet

I Just Haven’t Met You Yet

Oh Promise You Kid
To Give So Much More Than I Get

I Said Love Love Love Love Love Love Love …..
I Just Haven’t Met You Yet
Love Love Love …..
I Just Haven’t Met You Yet



Saya hanya belum bertemu denganmu,
Ketika masa pertemuan itu datang, saya yakin kita akan bertumbuh bersama.
 
Sangat menantikan masa pertemuan itu segera tiba,
hehee..

26/03/12

Harap Tak Bertumbuh

Ketika pertemuan menyisakan harapan
Bagaimanakah rasa jatuh cinta? Apakah serasa waktu berjalan lamban dan syahdu? Senyum selalu tergurat manis dalam seraut wajah meski tanpa alasan yang pasti. Angin semilir berhembus tenang dan cahaya matahari serasa lembut membelai menghangatkan pipi yang kemerahan. Begitukah rasanya dijatuhi cinta? Yah, memang sepertinya demikian. Selalu ada aroma bahagia dalam setiap langkah orang yang tengah jatuh cinta. Begitu pula yang tengah dirasakan Madu. Ada bayangan seseorang di pelupuk matanya, tanpa sadar ia telah menggores sebuah nama di hatinya. Nama yang ia janjikan pada dirinya sendiri tak akan pernah melupakannya.
Forum kepenulisan yang diselenggarakan di kotanya beberapa minggu lalu membawa Madu pada sebuah pertemuan dengan Arian, seorang laki-laki santun dengan kemahiran menulis yang tak bisa diragukan lagi, seorang ketua dari organisasi penulis yang tumbuh di kota kelahiran Madu. Pertemuan yang akhirnya menyisakan rasa kagum pada diri Madu terhadap sosok laki-laki tersebut.
Madu sadar pasti bahwa perasaannya ini tak layak tumbuh. Bukan karena mereka berdua tidak saling mengenal. Lebih dari itu, perasaan ini memang belum punya hak bertumbuh di hatinya. Usai pertemuan itu, Madu hanya bisa berharap bahwa pertemuan itu tak hanya menjadi yang pertama dan terakhir. Madu memupuk harapan bahwa akan ada pertemuan kedua dimana perasaannya sudah layak tumbuh dan berkembang.
Sayang, harapan itu memang tak layak bertumbuh. Sebuah kenyataan memangkas habis harapan Madu. Sosok harapan itu telah memilih di dunianya dan ia tak punya tempat disana.

Jumat Siang, 23 Maret 2012

Alarm sudah saya pasang pukul 13.50 wib. Niatnya biar gak kebablasan tidur dan bisa berangkat latihan padus. Maklum H-1 jelang lomba, saya merasa tim padus kami belum maksimal. Masih lupa-lupa lirik, masih lupa aransemen lagu dan gerakanpun masih kacau balau. Lelah sih, dari seminggu ini badan saya terasa remuk. Bunda tersayangpun sudah bertanya-tanya sejak kemarin kapan saya pulang. Sayangnya, kerinduan saya akan rumah  harus tertahan sampai besok sore. Demi memberi “warna” untuk jurusan, saya semangat buat latihan. Tapi udah maksa-maksain melek dan pake kerudung tanpa cuci muka dulu, ternyata latihannya diundur gak tahu kenapa.

Kecewa, tentu saja. Bukan kemenangan sebenarnya yang jadi tujuan, saya ingin proses yang maksimal. Belajar bertanggung jawab atas pilihan yang sudah diambil. Ketika kami memutuskan untuk ikut lomba paduan suara dan mengatur jadwal latihan, disanalah perlu konsistensi. Sebanyak pengorbanan sebanyak itulah hasil yang akan kita peroleh. Sebanyak lelah, maka akan sebanyak itulah kenikmatan saat kita beristirahat. Entah nanti warna apa yang bisa saya gariskan untuk jurusan saya. Di akhir-akhir keberadaan saya di Djuanda, ingin rasanya hanya mengumpulkan kisah-kisah yang menyenangkan. Merah, kuning, hijau, seperti lengkung pelangi. Sebuah keceriaan dan hal-hal yang membuat riang.

Dulu saya pernah menyatakan mosi tidak percaya terhadap jurusan. Saya sempat tidak mempunyai sense of belonging terhadap jurusan saya sendiri. Awalnya karena faktor internal saya yang merasa gak cocok di Agribisnis, tapi lama kelamaan, saya mulai kerasan di Agribisnis. Sekarang saya hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan semua teman jurusan saya. Istilah kerennya, seru-seruan gitu deh.

Anak Agribisnis itu unik dan punya warna tersendiri. Tentu, kehadiran saya menambah semarak pelangi Agribisnis. J Senang rasanya bisa bertemu dan berbagi takdir dengan kalian. Apalagi akhwat-akhwatnya, terima kasih sudah mewarnai saya dengan beragam kebaikan. Tak pernah terbayangkan sebelumnya bisa bertemu dengan kalian. Entah seperti apa saya bila gak ketemu mereka, mungkin masih berkostum baby doll berbalut jeans pensil. Yah, hidayah itu ternyata ku temukan saat bersama kalian.

Selepas dari sini, selepas takdir kita bertaut, garis kehidupan kita akan kembali berpencar dan mungkin kembali saling menjauh. Di masa mendatang nanti, ingatlah hari ini. Hari dimana kita saling mengisi dan bertumbuh dalam kebersamaan. Uhibbukumfillah.. J

Kamu sangat berarti
Istimewa dihati
Selamanya rasanya
Bila tua nanti kita telah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini..

Teruntuk: Ateu Asti Saraswati, Bu Erte Iis Sholihah, Mamake Mae Ira Maisyarah, Teh Cipa Asy- Syifa Ni’matu Robbi, Mba Mega Tri Megasari, Mba Fitahul Barokah, Teh Nia Kurniawati, Teh Ima Yunita Sari dan Teh Neng Nurul Luthfitasari serta seluruh mahasiswa Agribisnis angkatan 2009.

Penuh cinta, Nice to meet you!!


Kamar pengasingan
Asrama Mar’atus Sholihah
Ty.L

Cek Kepribadian, Tes...Tes!!

Aloha, bertemu lagi dengan saya. Jangan bosen-bosen yah! Salah sendiri buka blog saya, jadi ketemu kan? Sebenarnya saya bikin blog buat seru-seruan aja, hanya sebuah media untuk saya mengabadikan setiap unforgettable memory yang saya alami atau sekedar curhat ketika penyakit saya sedang kumat. Tapi, sekali waktu pengen juga sih orang-orang tahu apa yang saya tulis, jadi kadang dipsoting juga ke facebook, berharap ada yang ketok-ketok di pintu blog saya.  Jadi silakan, kalau berkenan, kunjungi blog saya.
Kalau ingin tahu siapa saya, cukup baca blog saya kok. Gak perlu nanya mbah dukun atau pedekate gombal gembel. Saya orangnya introvert lho, gak gampang akrab sama orang. Sampe langit runtuh, gak bakal nanya duluan, kecuali kalo lagi konslet, saya bisa jadi makhluk sanguinis. J
Tahu gak, selain dunia sastra dan jurnalistik, saya sangat tertarik dengan hal-hal yang berbau personality. Seneng banget dengan semua hal yang berkaitan dengan kepribadian. Makanya tak heran dulu saya ngebet banget pengen kuliah jurusan psikologi. Sepertinya menyenangkan bisa mengenal banyak karakter individu. Lagipula, memperlakukan setiap orang sesuai dengan karakternya adalah kunci sukses dalam bersosialisasi. Memahami karakter orang lain akan menghindari kesalahpahaman dan su’udzon kita ke orang tersebut.
Ngomong-ngomong kepribadian, saya merupakan salahsatu tipikal phlegmatis sempurna. Apa sih maksudnya? Yaitu kepribadian dengan dominan phlegma diikuti melankolis. Aduh, saya bingung jelasinnya. Pokoknya, orang phlegmatis itu datar, tanpa ekspresi, penghindar konflik namun penyeimbang karena dapat dipastikan bisa berkongsi dengan tipikal orang jenis apapun. Hahaa..
Phlegmatis itu orangnya ngangenin,baik, cantik,hehee (fiktif banget!! Yang ini boong yah? Sayanya aja yang narsis). Untuk lebih lengkapnya silakan cari saja di mesin pencari mas google tentang phlegmatis.
Suatu hari waktu kuliah Studi Kelayakan Bisnis, dosen saya yang cantik dan berjiwa muda, Ibu Arti ngejelasin tentang kepribadian. Entah lupa dari mana awalnya studi bisnis jadi nyambung ke situ, tapi saya sih seneng-seneng aja. Dosen saya ngasih empat gambar, yang pertama gambar titik, kedua gambar garis vertikal berjajar semakin tinggi, ketiga gambar garis vertikal dan horizontal yang mau tabrakan tapi gak jadi (aduh, apa sih maksudnya??) dan gambar terakhir gambar lengkungan.
Jreng,jreng.. dosen saya meminta setiap mahasiswa memilih salah satu dari keempat gambar tersebut dan membuat gambar terusan dari gambar yang sudah dipilih. Coba tebak, saya pilih gambar yang mana? Hening sejenak dan...bener! tepat, seratus! Saya gak pilih gambar titik! Penuh percaya diri, saya pilih gambar lengkung dan mulai membuat bunga dari lengkungan tersebut.
Ternyata yang pilih gambar lengkungan adalah tipikal orang yang  ramah, kalau dipekerjaan, katanya sangat cocok ditempatkan di bagian yang berhubungan dengan costumer. Tapi si lengkungan ini sangat membutuhkan panutan dan lindungan, gak bisa jalan sendiri. Hemm, sedikit banyak begitulah tipikal orang jenis lengkungan. Dipikir-pikir, iya sih, saya banget! Saya adalah tipikal orang yang butuh sebuah bimbingan, lebih membutuhkan pengakuan diri dan eksistensi daripada gelimpangan materi (tapi bukan berarti saya gak butuh uang ya, J).

Cuap-Cuap Film

Saya kehilangan semangat buat ngerjain tugas film. Hemm, entah, apa saya bisa bertahan di proyek yang katanya bisa sampai memakan waktu delapan bulan ke depan ini. Seneng sih sebenernya join di proyek penggarapan film ini. Hal baru plus pengalaman baru. Meski terbilang nol di dunia perfilman, saya excited sekali. Tapi, malam ini mood saya benar-benar kacau, padahal harus buat selebaran untuk proses audisi tokoh film.
Ngomong-ngomong soal film, saya baru saja selesai nonton film dari negeri Jepang. Judulnya “My Boss My Hero”. Mungkin ada diantara kalian yang sudah nonton film ini, mungkin juga ada yang malah baru denger judulnya. Hemm, jadi pengen bedah film! Iya ah, daripada stress ngerjain deadline, mending refresh dulu..
Kalau tebakan saya sih, itu film dirilis sekitar tahun 2006-2007. Mengangkat kehidupan seorang anak kepala geng mafia Kantou Fang Sharp, bernama Sakaki Makio. Meski anak seorang kepala mafia, dia itu bodoh dan terpaksa harus kembali bersekolah bila ingin menjadi penerus organisasi geng mafia sang ayah. Makio tidak rela bila harus adiknya, Sakaki Mikio, yang menjadi penerus ayahnya. Singkat cerita, Makio pun akhirnya masuk ke kelas tiga-A SMA Saint Agnes dan berpura-pura menjadi pelajar berusia 17 tahun, padahal dia sudah berumur 27 tahun loh.
Awal-awalnya, Makio sangat tidak kerasan bersekolah. Baginya pergi sekolah dan belajar adalah omong kosong. Pertemuannya dengan Sakurakoji, salah seorang murid 3-A perlahan-lahan mengubah cara pandangnya. Makio, yang akrab dipanggil Makky oleh Sakurakoji, akhirnya menemukan perasaan bahwa sekolah itu menyenangkan. Ia mengajukan diri menjadi ketua kelas 3-A dan melakukan banyak perubahan pada kelasnya tersebut.
Makky berhasil menjadi ketua kelas yang bertanggung jawab, ia pun menyukai salah seorang teman perempuannya yang bernama Umemura Hikari. Namun, ia segera sadar bahwa jalan hidupnya adalah tetap mendedikasikan diri sebagai seorang Yakuza (mafia). Film ini memberi banyak pelajaran. Salah satunya adalah tentang peran pendidikan. Sekolah bukan hanya sekedar tempat pendistribusian ilmu dan pengetahuan. Lebih dari itu, sekolahpun bertanggung jawab dalam pembentukan karakter seorang individu.
Dalam film tersebut sangat jelas terlihat, bagaimana seorang guru dan pihak sekolah bahu-membahu dalam mendorong keberhasilan murid. Asalkan berusaha pasti berhasil. Selain itu, film tersebut seolah ingin menyampaikan kepada para penonton bahwa masa muda adalah masa-masa yang penuh semangat. Masa yang bergairah untuk mencapai semuanya. Penuh ikatan persahabatan, perjuangan bersama, cita dan cinta. Masa muda bukan untuk disia-siakan tapi untuk diperjuangkan untuk meraih masa depan yang masih misteri.
Dari film, kita bisa belajar kebudayaan yang dianut oleh suatu masyarakat. Film merupakan pencitraan kehidupan sehari-hari segolongan sosial. Menonton film “My Boss My Hero”, kembali membuka mata saya betapa Jepang memang negara yang siap menang dan bermental juara. Pendidikan sangat diutamakan dan kehidupan adalah ujian yang harus matang dipersiapkan agar dapat dilalui. Pada film tersebut, seluruh karakter pemain dicitrakan berpikiran positif dan rajin penuh semangat. Ada kisah cinta yang manis menggigit, namun tidak melulu berisi romansa, karena toh hidup tak melulu soal cinta. Apalagi untuk para remaja, ada hal yang jauh lebih penting dari sekedar perasaan merah jambu.
Bagi yang belum pernah lihat film ini, saya rekomendasikan untuk menontonnya. Asli! Ada sesuatu yang bisa kita ambil usai menonton film ini. Salah satunya adalah semangat hidup dan berpikiran positif.
Saya berharap, Indonesia bisa menciptakan film-film atau mungkin sinetron-sinetron yang juga bernilai. Bukan cuma menayangkan hantu-hantu berbalut aksi porno, juga bukan sekedar kisah cinta picisan anak SMA yang saling iri dan sikut sana-sini, atau kisah ibu-ibu bapak-bapak yang rebutan anak dan harta, apalagi kisah yang terlihat agamis namun ternyata tidak syar’i. Bukan, jelas bukan!! Masyarakat kita butuh panutan yang benar. Saya yakin bangsa kita tak serendah yang tergambar di film-film dan sinetron yang umum wara-wiri di layar TV.
Masih ada yang bisa dibanggakan dari negeri. Jadi untuk para sineas tanah air, tampilkan wajah bangsa kita yang luhung dan bermoral. Bantu didik bangsa ini menjadi bangsa yang berkepribadian anggun dan bermental juara dengan menyajikan tayangan yang bukan sekedar tontonan, tapi juga tuntunan. J
Wah, keren yah sambungannya! Dari proyek film yang tengah saya ikuti, ujung-ujungnya nyerempet dikit ke dunia perfilman Indonesia. Baiklah, sayonara. Sampai ketemu saya lagi di pembahasan yang lain.
Bye.bye.

Agrinada Tampil Full Color




Tampil dengan kostum warna-warni, tim paduan suara Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (HIMASEP) Agrinada, menghentak panggung Kompetisi Paduan Suara 2012, Sabtu (24/3). Kompetisi yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gisanada tersebut berlangsung di Aula Gedung C Universitas Djuanda dengan diikuti oleh 12 peserta lainnya dari berbagai jurusan. Acara tersebut terselenggara dalam rangka memeriahkan Milad Universitas Djuanda ke-25 yang jatuh 24 Maret lalu.

Menyanyikan lagu Ampar-Ampar Pisang, Agrinada harus puas dengan meraih juara harapan III. Meski belum juara, Agrinada sudah berbangga karena bisa memberikan performance yang terbaik ketika di panggung. Diakui oleh Iis Solihah, salah satu personil Agrinada, bahwa tempo lagu terakhir sangat cepat. “Kita tuh baru dateng, langsung naik panggung. Ditambah jeda yang pendek dari satu lagu ke lagu lain, kita cape banget, nyanyi kayak dikejar-kejar,” tutur mahasiswa yang akrab dipanggil bu RT itu.

Selepas turun panggung, tim Agrinada langsung didaulat foto bersama di Lobi Gedung C. Sayang, Samsam Nurhidayat dan Feri Kuncoro tidak ikut serta dalam momen spesial tersebut. Tim Agrinada yang lainnya mengabadikan kenangan manis mereka dengan gaya “unyu-unyu”. Sabtu itu, biru langit terasa makin semarak dengan warna-warna Agrinada.

Catatan:
Tim paduan suara Agrinada 2012:
Iis Solihah, Mariski Utami, Thya Larasaty, Nurul Luthfita Sari, Lutfi Saifulloh, Dean Riza Rivanda, Dodi Purniawan, Samsam Nurhidayat, Sudrajat, Imam, Feri Kuncoro, Asih Purnama dan Asy-Syifa Ni’matu Robbi serta Ibu Conductor kita Ira Maisyarah.

NB: sambil berharap ada produser rekaman yang tertarik mengorbitkan kita J

22/03/12

Saling Bertumbuh dalam Kebersamaan

Sekedar ingin berbagi apa yang telah saya dapatkan, karena apalah yang bisa saya bagi selain pengetahuan dan pemahaman. Semoga apa yang terurai ini bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua.

Sahabat, kita hidup dalam tautan banyak interaksi. Sudah fitrah manusia menjadi makhluk sosial, makhluk yang senantiasa memerlukan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Bohong bila ada manusia yang bisa hidup sendiri. Sekuat apapun manusia itu, adakalanya ia merasa lelah melakukan semuanya sendiri. Pasti ada masanya seorang manusia membutuhkan sandaran, entah itu hanya sebagai tempat bercerita atau berbagi derita.

Dalam tautan interaksi itu, sudah tentu ada orang-orang yang membersamai kita, entah itu adalah sahabat, pasangan maupun ikatan persaudaraan.  Dalam kebersamaan itu tak bisa dipungkiri bahwa akan selalu ada asas kemanfaatan antara kedua belah pihak yang bersama. Memang, bukan hubungan untung rugi layaknya relasi bisnis dan sejenisnya. Akan tetapi Istilah untung rugi tersebut agaknya harus dipahami lebih luas, lebih dari sekedar penilaian materi.

Sahabat, tanpa disadari kita memang hidup dalam nuansa saling memanfaatkan. Sebuah hubungan dimana kedua belah pihak memperoleh manfaat dari kebersamaan yang terjalin. Bukan satu pihak memanfaatkan atau lebih ekstrimnya merugikan pihak lain. Dalam menjalani kebersamaan harus tercipta hubungan simbiosis mutualisme dimana kedua belah pihak merasa diuntungkan dengan memperoleh manfaat.

Dalam ikatan kebersamaan, kedua belah pihak harus mampu saling mengembangkan dan menumbuhkan. Katakanlah dalam ikatan persahabatan, adalah sebaiknya seorang sahabat memberikan nilai positif bagi sahabatnya yang lain, karena untuk apalah kita menjalin kebersamaan dengan orang yang malah menghancurkan kita. Begitupun, perlu direnungi apakah kebersamaan yang telah kita jalani ini memberikan manfaat untuk kita dan orang yang kita bersamai.

Sebagai seorang manusia, kita tumbuh dalam proses interaksi sosial masyarakat. Sehingga kita harus mampu memilah interaksi mana yang mampu mengembangkan potensi kita baik secara jasad maupun ruhiyah. Sebaik-baik kebersamaan adalah yang membawa kita pada kebenaran. Disinilah yang dimaksud makna tumbuh. Tumbuh yang tidak sekedar pengembangan akal dan pikiran namun dibarengi dengan keluhungan akhlak dan ketetapan iman.

Kebersamaan yang menciptakan hubungan yang saling mengingatkan dalam kebaikan, kebersamaan yang menciptakan daya semangat dan ruang untuk terus mengembangkan potensi diri, seperti itulah kebersamaan yang saling menumbuhkan. Sekalipun kita tidak mampu memberikan ikan pada orang yang dibersamai kita, setidaknya kita bisa memberikan kailnya. Mungkin kita tidak dapat memberikan kesuksesan bagi hidup sahabat kita, tapi setidaknya kita turut membantu meretas jalan suksesnya, memberinya ruang dan kesempatan untuk membangun hidup suksesnya.

Sahabat, dalam ikatan apapun kebersamaan itu, pastikan selalu ada manfaat yang bisa diperoleh baik oleh kita maupun pihak kedua. Jangan biarkan waktu kebersamaan kita terbuang percuma tanpa memberikan dampak positif untuk pengembangan diri.
Pertanyaannya, sudahkah kita memberi manfaat untuk orang-orang yang membersamai kita, untuk orang tua kita, untuk sahabat kita. Sudahkah kita saling menumbuhkan dalam kebaikan?

Semoga kita semua menjadi orang yang bermanfaat dalam interaksi kebersamaan yang kita jalani, karena sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain.

Sumber inspirasi : Tarbawi

LDK Mukhlis Bangun Proker Objektif

Bertempat di Aula Student Center Universitas Djuanda, Lembaga Dakwah Kampus Majelis Ukhuwah Islamiyah (LDK Mukhlis) menggelar Musyawarah Kerja periode 2011-2012, Kamis (22/3). Sidang yang diikuti sedikitnya 30 kader LDK itu dipimpin langsung oleh Ketua LDK, Ajat Sudrajat sebagai Kepala Presidium.
Sidang yang dimulai pukul 10.00 WIB itu membahas program kerja yang akan dilaksanakan selama masa kepengurusan dari empat Departemen yang ada. Departemen pertama adalah Keputrian, diikuti oleh Departemen Pembinaan dan Kaderisasi, Departemen Sosial Komunikasi Umat dan Departemen Usaha Minat dan Bakat.
Selama proses musyawarah, tercetus berbagai program yang terbilang baru dan menarik dari berbagai departemen. Seperti dibentuknya Komisi Disiplin dari Departemen Pembinaan dan kaderisasi yang berfungsi sarana saling mengingatkan apabila ada kader yang menyimpang. Selain itu Mukhlis Expo dan Language Days dari Biro Seni Departemen Minat dan Bakat.
Ajat Sudarajat mengharapkan partisipasi dari semua kader untuk mendukung terealisasinya semua program yang telah ditetapkan. “Program LDK harus seobjektif mungkin, bisa merangkul semua lapisan. Tidak hanya sebatas untuk para kader dan lingkungan internal LDK saja,” tutur mahasiswa Agribisnis semester enam itu.

21/03/12

Jahe, Karakteristik dan Olahannya


A.Karakteristik Jahe
Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman rimpang yang populer sebagai rempah-rempah, obat dan bumbu masak. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung-gembung di daerah tengah. Memiliki rasa dominan pedas karena mengandung senyawa keton bernama zingeton. Jahe termasuk kedalam keluarga Zingiberaceae (temu-temuan). Klasifikasi tanaman jahe adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale
Jahe sebagai tanaman rumpun berbatang semu tersebar di sepanjang kawasan Asia Pasifik mulai dari India hingga ke Cina. Sehingga tak heran kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa pertama yang memanfaatkan khasiat jahe.
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau yang khas. Daun menyirip dengan panjang sekitar 15 hingga 23 mm dan lebar 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus. Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk  bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik mulai dari lima sampai tujuh buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik berwarna ungu dengan tangkai putik berjumlah dua.
Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 sampai 1500 m dari permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah yaitu pada ketinggian 500 sampai 950 m. Agar dapat berproduksi optimal, jahe memerlukan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun dengan kelembaban 80% dan pH 5,5 sampai 7 serta cukup unsur tanah. Dalam penanamannya jahe tidak boleh tergenang air. Tanaman jahe dapat dipanen saat berusia tiga sampai empat bulan, namun ada pula yang dipanen saat masih diusia muda sekitar umur satu bulan untuk dimanfaatkan menjadi beberapa produk olahan jahe.
Di pasaran terdapat tiga varietas jahe. Pertama merupakan jahe gajah atau dikenal juga dengan jahe badak. Jahe jenis ini merupakan jenis jahe yang sangat disukai oleh kalangan pasar internasional. Bentuknya tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu pedas. Daging rimpangnya biasanya berwarna kuning hingga putih. Kedua adalah jahe kuning, merupakan jenis jahe yang paling banyak digunakan untuk bumbu terutama konsumsi lokal. aroma dan rasanya cukup tajam dengan ukuran rimpang sedang dan berwarna kuning. Ketiga adalah jenis jahe merah,. Jenis jahe ini merupakan jenis jahe dengan kandungan atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sangat cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit berwarna merah dan memiliki serat lebih besar dibanding jahe biasa.
Saat budidaya jahe, petani seringkali dikhawatirkan oleh serangan cendawan fusarium atau bakteri pseudomonas yang dapat menyebabkan seluruh areal lahan rusak dan tanaman layu dan mati. Serangan kedua hama tersebut bahkan dapat menyerang tanaman jahe yang berumur tiga sampai empat bulan. Sehingga bila satu atau dua tanaman sudah terkontaminasi hama, maka seluruh areal harus dipanen meskipun masih berumur muda untuk diolah menjadi asinan jahe. Selain disebabkan oleh benih yang sudah terkontaminasi, penyakit layu cendawanpun bisa disebabkan oleh areal lahan yang masih tercemar oleh bibit penyakit.
Pada dasarnya, budidaya jahe tergolong mudah dan sederhana. Di Indonesia, jahe dapat tumbuh di banyak wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Sumatera, Bali hingga Maluku. Kabupaten Ogan Komering Ulo di Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Sukabumi merupakan dua daerah yang termasuk sentra penghasil jahe.
Jahe merupakan tanaman yang hanya bisa tumbuh di wilayah beriklim tropis. Penanaman tersebar di sepanjang kawasan Asia Tenggara, Brasil dan Afrika. Saat ini Equador dan Brasil merupakan pemasok jahe terbesar di dunia.
Di Indonesia sendiri pada tahun 2010 areal produksinya seluas 6053 Ha (sekitar 35 % dari areal produksi rimpang) dengan produksi sebesar 107,7 ribu ton. Bila dilihat dari neraca ekspor impor, maka Indonesia merupakan net importir tanaman jahe karena data tahun 2010 menunjukkan ekspor jahe sebesar 1900 ton sementara impornya sebesar 4200 ton, namun demikian dari segi jumlah, impor ini hanya sebesar 1,7 persen dari total produksi.
Adanya ekspor-impor tersebut menunjukkan bahwa potensi permintaan dan pasar jahe dalam negeri masih besar, dan kesempatan untuk ekspor juga terbuka. Ekspor jahe Indonesia terbesar adalah ke Bangladesh, diikuti oleh Malaysia, Jepang dan Saudi Arabia. Sementara impor terbesar berasal dari Malaysia dan China yang umumnya merupakan jahe gajah yang digunakan sebagai bumbu masak. Namun demikian pada tahun 2011 kita pernah tersentak dengan maraknya impor jahe gajah tersebut dengan harga murah pada saat produksi dalam negeri menurun.
B.     Khasiat Jahe dan Produk Olahannya
Jahe merupakan jenis tanaman dari keluarga temu-temuan (Zingibericeae) yang umum dikenal sebagai tanaman obat herbal, rempah dan bumbu masak. Jahe dapat digunakan dalam industri obat-obatan, minyak wangi, industri jamu tradisional, dapat diolah menjadi asinan jahe, bahkan dewasa ini petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami.
Jahe merupakan tanaman yang terbukti berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit, diantaranya,
·         Menurunkan darah tinggi, jahe dapat memperlebar pembuluh darah dan merangsang pelepasan hormon adrenalin sehingga aliran darah dapat mengalir cepat dan lancar yang berefek darah tinggi dapat diatasi
·         Memperlancar proses pencernaan, kandungan enzim protease dan lipase membantu mencerna protein dan lemak dalam tubuh
·         Membersihkan darah kotor, dan mendorong pengeluaran keringat sehingga orang lebih sehat
·         Menambah nafsu makan
·         Mencegah penggumpalan darah
·         Mencegah radikal bebas, antioksidan yang terkandung dalam jahe mampu menetralkan radikal bebas yang berpengaruh pada pencegahan penuaan dini
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin atau yang lebih dikenal sebagai gingerol, merupakan antioksidan sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe berfungsi melindungi lemak/ membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol serta meningkatkan kekebalan tubuh. Selain yang disebutkan diatas jahe pun berkhasiat mengobati masuk angin, mabuk kendaraan, terkilir, bercak putih pada kulit karena kehilangan pigmen, terserang cacing gelang, rematik dan memperindah bentuk tubuh wanita.
Jahe, saat ini tidak hanya diproduksi dalam bentuk rimpang segarnya saja. Sudah banyak produk olahan jahe di pasaran yang juga turut meningkatkan nilai tambah produksi jahe. Beberapa produk olahan rimpang jahe adalah,
·         Jahe kering, merupakan potongan jahe yang dikeringkan dengan irisan memotong serat irisan tipis (digebing). Jenis ini sangat populer di pasar tradisional
·         Awetan jahe, merupakan pengolahan tradisional dari jahe segar. Produk yang paling sering ditemui adalah permen jahe, acar, asinan, sirup dan jahe instan.
·         Jahe bubuk, jahe dikeringkan selanjutnya digilingan menjadi butiran halus dan digunakan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu.
·         Minyak jahe
·         Tepung jahe
·         Oleoresin jahe, merupakan pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Bentuknya berupa cairan coklat dengan kandungan minyak atsiri sebesar 15% sampai 35%.
·         Parfum jahe
·         Keripik jahe
·         Asinan jahe
·         Kerupuk jahe
·         Sirup jahe

Sebagai minuman tradisional jahe umumnya diolah menjadi bandrek, sekoteng, ronde, jahe susu ataupun wedang jahe. Sebagai bumbu masak, rimpang jahe sering digunakan untuk pemberi aroma dan rasa untuk berbagai masakan juga roti, kue, biskuit, kembang gula dan sebagainya. Hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain. Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.

Haus Wi-Fi

Sumpah, malem ini seneng banget!! Kenapa coba? Jreng, saya menemukan Wi-Fi. Ibarat orang yang kelaperan nemu makanan, saya ganas beringas buat ngisi blog. Sudah lama tulisan kacau saya tidak terposting, cuma jadi pemberat netbuk chingu saya ajah. Tapi, akhirnya malam ini, tulisan saya membludak juga di layar blog!! Meskipun gak up to date lagi, yang penting blog saya penuh.
Haahaay, asiiik!!!
Maklum, modem saya sudah lama ditidurkan kehabisan pulsa dan kebetulan bulan ini merupakan bulan tercekak sepanjang hayat. Too much!! :)) Makanya dari kapan tahu, saya melakukan pencarian Wi-Fi. Akhirnya, malam ini aku menemukannya!!
Horeee!! pamparampampam...

Ahad, 18 Maret 2012

Tidak seperti minggu-minggu biasanya, Ahad malam ini saya ada di asrama. Hemph, adalah jarang menemukan seorang Thya Larasaty berada di asrama pada hari Minggu, karena dapat dipastikan bahwa remaja tua berwajah kanak satu ini selalu menghabiskan weekendnya di rumah tercinta di bilangan Cicurug. Kalian tahu dimana itu Cicurug? Yap, daerah semi metropolitan di Kabupaten Sukabumi bagian terluar.hehe
Minggu ini, saya urung pulang karena mengikuti workshop Jurnalistik di Universitas Ibnu Khaldun. Saya sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, saking semangatnya saya dan salah satu rekan saya jadi peserta paling pagi datang ke tempat acara. Meja regsitrasi belum siap menerima tamu, modul masih belum selesai diperbanyak bahkan konsumsipun belum ada, padahal did you know? Saya kelaparan sekali, berharap di workshop itu dapet sedikit pasokan makanan buat cacing-cacing saya yang udah ganas bikin perut saya porak poranda alias perih bangedhh. Hehe, too much !!
Workshopnya seru, asik dan yang paling penting konsumsinya cukup untuk menenangkan peliharaan perut saya (akhirnya dapet juga.com). Di acara itu, saya dapet banyak pengetahuan seputar blogging, editing video sampe gimana caranya buat radio streaming. Sebenarnya sih, kalo mau jujur-jujuran, waktu yang tersedia sangat kurang, jadi walhasil yang dijelaskan hanya yang mentah-mentahnya saja. Tapi secara keseluruhan saya cukup puas. Apalagi yang buat saya terkagum-kagum adalah pengisi workshopnya ternyata satu angkatan dengan saya. Wuiihh, keren banget! Saya jadi ingin malu, diusia segini, saya belum melakukan sesuatu yang luar biasa.
Tuh kan mulai lagi!! Penyakit inferior saya kumat lagi, merasa diri tidak berarti dan hanya menjadi golongan kedua. Kalian pasti gak tahu kalau dalam diri saya ada perasaan semacam itu. Secara chasing luar saya tampak kuat ya? Don’t look the book from the cover, penampilan itu kadang menipu, sob!! Tapi saya gak butuh dikasihani, saya bisa kuat! Kalian hanya perlu kasih kepercayaan bahwa saya bisa. Setiap orang itu memiliki golden timenya masing-masing dan saya percaya bahwa yang perlu saya lakukan adalah tidak berhenti melangkah karena kita tak pernah tahu pada langkah ke berapa keberhasilan itu datang menyapa kita. So, keep going on! cumunguddhh eaaa Thya!!!!
Satu hal yang penting dari keikutsertaan saya di workshop tersebut adalah saya harus semangat menjaga mimpi saya. Menjadi seorang penulis dan kontributor majalah. Yah, meskipun orientasi pendidikan yang saya tempuh saat ini jauh dari dunia jurnalistik, tapi bukan kesalahan bila akhirnya saya memutuskan ingin berkecimpung di dunia tersebut. Saya hanya perlu yakin bahwa saya bisa. Meskipun saat ini saya masih jadi jurnalis kacangan yang mungkin belum punya media dan belum diperhitungkan, tapi itu bukan alasan untuk saya berhenti menulis. Man Jadda Wa Jada, siapa yang bersungguh-sunggu pasti akan berhasil! Ingat itu Thya.
Baiklah, untuk semua orang di pelosok bumi ini, peluk eratlah mimpi kita meski saat ini mimpi kita tampak tidak realistis. Bagi saya dan pasti bagi kita semua, mimpi adalah salahsatu yang membuat kita bertahan hidup. Dreaming For Life. TyL.

S-mart Kembali Buka Tirai

Setelah lama tutup, Warung agribisnis S-Mart kembali beroperasi, Senin (05/03), dengan mengusung konsep yang berbeda dengan sistem manajemen yang lebih profesional. “Bedanya S-Mart sekarang dibidang SDMnya, kalau dulu kan sistem piket. Nah kalau sekarang pengurusnya menggunakan sistem karyawan dengan gaji,” tutur kepala S-Mart, Ima Yunita Sari saat ditemui di studio Agribisnis.
Tak hanya S-mart yang kembali beroperasi, studio Agribisnis yang berada tepat di depan Fakultas Agribisnis dan Teknologi Pangan (FATEN) tersebut rencananya akan dibangun taman baca oleh Divisi Pendidikan Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (HIMASEP) sehingga diharapkan studio Agribisnis bisa lebih semarak.
Meski saat ini produk S-Mart masih sebatas makanan ringan dan terkendala masalah promosi, Ima sangat berharap ke depannya S-Mart bisa menjadi sumber penghidupan bagi mahasiswa agribisnis dan HIMASEP. Sebagai langkah untuk kembali menghidupkan S-Mart, tim manajemen membuka kesempatan bagi rekan-rekan mahasiswa yang ingin bekerja sama dengan S-Mart dengan sistem perjanjian dari kedua belah pihak. “Pokoknya buat temen-temen yang mau kerja sama dengan S-Mart, datang aja ke studio Agribisnis, sistem perjanjiannya bisa dirundingkan,” tandas Ima kepada AI-C.
Malam ini gak tahu kenapa, bawaannya pengen mellow. Sendiri, di Studio Agribisnis bener-bener mendukung untuk menyepi. Sebenernya banyak kerjaan, tapi selepas pulang praktikum hortikultura tadi siang, ini badan rasanya remuk! Aish, saya lagi-lagi disadarkan bahwa bertani bukanlah pekerjaan yang mudah. Maka dari itu sodara-sodara dan para petinggi, hargailah petani, buat mereka sejahtera! :) Belum lagi, suhu tubuh badan yang tiba-tiba menghangat dan kulit tangan yang mengelupas, waduuhh, perihnya sangat! Tapi selelah dan serusak apapun, rasanya senang melihat bahwa saya punya lahan bercocok tanam.
Menginjak tanah basah dengan bertelanjang kaki, mengangkat cangkul dengan bulir-bulir keringat yang berjatuhan, meninggikan tanah, mengelola lahan dibawah payung langit biru, menebar pupuk, sayang, belum sampai pada tahap menanam. Ahhh, alangkah senang hati melihat nanti saya akan memanen cabe!!
Ternyata benar ya, bercocok tanam itu salah satu terapi stress. Beberapa waktu yang lalu saya pernah mendengar kisah bahwa berkebun dan sebagainya sangat cocok untuk terapi bagi orang-orang yang kehilangan semangat hidup, yang tengah terpuruk dan jatuh. Saya sendiri merasakannya sendiri, ketika sedang mengolah lahan untuk bercocok tanam, seperti ada perasaan harapan, semangat untuk kembali bertumbuh.
Bercocok tanam itu ibarat membangun sebuah kehidupan. Membangun kembali sebuah harapan, mengapa? karena saat kita menanam, maka akan muncul sebuah harapan kita akan memanen hasilnya nanti. Begitupun kehidupan, semangat hidup harus selalu ditumbuhkan, bahwa selalu ada harapan diujung jalan sana. Akan selalu ada mimpi yang akan berubah menjadi kenyataan. Percaya bahwa semua mimpi pasti akan terwujud, hanya saja mungkin dengan cara dan nuansa yang berbeda.
Mewujudkan mimpi memang perkara yang tidak mudah. Butuh kegigihan dan usaha luar biasa. Tapi tak perlu ragu, Allah Maha Pemurah dan Baik Hati. Sepanjang kita melakukan usaha, akan ada balasan bagi jerih payah kita. Mimpi bukan hanya soal hasil, tapi proses panjang bagaimana kita menggapainya. Bagi saya, sekalipun bila mimpi itu tidak terwujud, menjalaninya saja sudah membahagiakan. Terkadang, ada mimpi yang akan tetap indah bila selamanya menjadi mimpi.
So Keep Dreaming, For Life.
Bagi saya dan mungkin bagi kita semua, mimpi adalah satu lagi alasan yang memaksa saya untuk bertahan!