Selamat Datang Pembaca

Tentang Mimpi dan Berbagi

30/12/11

Kaleidoskop Aksi Solidaritas Mahasiswa 2011 : Masih Ricuh?

Tahun 2012 tinggal hitungan hari, moment penghujung tahun selalu menjadi waktu yang pas untuk melakukan evaluasi atas apa yang telah kita lakukan selama satu tahun kemarin. Lalu bagaimana daengan ritme pergerakan mahasiswa selama tahun 2011? Sepanjang tahun ini tercatat gerakan aksi solidaritas mencuat ke permukaan.

Awal tahun, mahasiswa dan aktivis kabupaten Jombang melakukan aksi solidaritas untuk pemulangan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Arab Saudi. Pada bulan Maret mahasiswa Sastra Jepang Universitas Hasanudin menggelar aksi untuk membantu para korban tsunami Jepang. Disusul aksi membantu korban tsunami Mentawai dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam Riau pada bulan April. Pada bulan September dan Oktober mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Universitas Sriwiajaya Palembang dan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Sumatera Selatan menyuarakan hal yang sama yakni tuntutan kekerasan terhadap mahasiswa.

Kematian Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno yang melakukan bakar diri di depan Istana Negara dan terkuaknya kasus Mesuji di penghujung tahun menambah panjang dafar aksi solidaritas mahasiswa, diantaranya yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Surya Kencana Cianjur (24/12). Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor, Ari Santoso, mengatakan fenomena tersebut sebagai bentuk akumulasi kondisi sosial yang carut marut. “Keresahan atas kondisi sosial masyarakat dan sistem pemerintahan yang begini-begini saja memicu aksi tersebut,” kata Ari.

Aksi solidaritas seringkali diwarnai kericuhan dan bentrok. Niat hati untuk menyuarakan aspirasi malah menimbulkan keresahan dan kerugian bagi masyarakat. Menurut Ari aksi mahasiswa tidak harus berujung rusuh. “Kita coba mengaspirasikan suara kita dengan cara-cara yang lebih kreatif, kita harus tahu sasaran dan tujuan apa yang ingin dicapai saat melakukan aksi, dan instansi pemerintah serta pihak keamanan harus mau menemui dan mendengar suara mahasiswa” jelas mahasiswa Institut Pertanian Bogor tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Muhammad Zaini Dahlan, SP, mahasiswa pasca sarjana Institut Pertanian Bogor, “tindak kekerasan tidak harus dibalas pula dengan kekerasan karena hanya akan membawa dampak yang negatif seperti menimbulkan kecurigaan dan kekerasan lainnya,” tutur Zaini. Aksi mahasiswa yang seyogyanya untuk kepentingan masyarakat memang harus dilakukan dengan benar, jangan sampai ada pihak yang dirugikan apalagi sampai harus menelan korban. 

Thya Larasaty| Jihan
Diterbitkan pula di Jurnal Bogor Section B, 29/12/2011
(naskah asli sebelum masuk redaktur)

Muslimah, Cantikmu Keindahan Islam

Tampil cantik selalu menjadi idaman semua wanita. Kulit putih yang mulus, busana yang up to date dan matching serta beragam sapuan di wajah seolah menjadi standarisasi untuk menyandang predikat cantik. Lagipula siapa wanita yang tak ingin disebut cantik? Toh sudah fitrah seorang wanita mencintai keindahan. Tak heran banyak cara dilakukan oleh banyak wanita untuk dapat meraih gelar tersebut. Berjam-jam menghabiskan waktu dan menguras dompet untuk perawatan di salon, hunting baju serta asesoris yang sedang in dan lama mematut diri di cermin karena sibuk menempel ornamen kosmetik di wajah. Begitulah, ternyata menjadi cantik penuh perjuangan dan menelan biaya besar. Fenomena tampil cantik ini semakin membanjir tak hanya milik kaum wanita secara umum, tetapi mulai mewabah di kalangan muslimah.
Trend berbusana muslimah yang modern saat ini tengah menjamur. Mungkin ini merupakan jalan alternatif dari statement bahwa menutup aurat itu kuno dan kampungan, sehingga bermunculan trend busana muslimah yang begini begitu, mulai dari model baju, mix and match warna serta model berjilbab. Sepintas mungkin hal itu menjadi angin segar bagi seorang muslimah yang ingin tampil gaya tapi tetap menjalankan kewajiban menutup aurat, hanya saja pertanyaannya syar’ikah trend berbusana tersebut? Kalau diperhatikan, berbusana muslimah saat ini telah mengalami pergeseran maksud, yang awalnya untuk menutup aurat, sebagian malah berubah dengan ‘tertutup tapi masih tampak’ dan hanya mengedepankan trend.
Tak ada yang salah untuk tampil cantik, modis dan matching, Allah pun sangat menyukai keindahan dan keserasian, hanya saja perlu dipahami kembali bahwa berbusana bagi seorang muslimah adalah untuk menutup aurat. Bahkan tidak hanya sekedar menutup aurat, tetapi menutup aurat sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan Allah SWT.
Artinya: Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-sitri kaum mukmin, “hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka,”. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Al Ahzab ayat 59 menerangkan mengenai perintah menutup aurat kepada seluruh wanita muslim dengan menggunakan jilbabnya. Dalam ayat ini Jilbab yang dimaksud adalah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, wajah dan dada. Bukan hanya sekedar menutupi tapi masih transparan, bukan menutupi tapi masih tampak garis lekuk  tubuhnya. Islam sudah sangat jelas memaparkan ketentuan berbusana bagi seorang muslimah, tidak menunjukkan lekuk tubuh, tidak transparan, tidak berwarna yang mencolok dan tidak berlebihan dalam menggunakan perhiasan.
Seorang muslimah tak perlu menjadi fashionista, berpenampilan sesuai perkembangan mode dan memakai kosmetik berlebihan. Toh pada dasarnya setiap wanita terlahir dengan keindahan. Setiap wanita adalah cantik. Hanya saja seringkali wanita buta dengan keindahannya sendiri karena persepsi cantik yang terbangun dikalangan sosial pada umumnya bersifat semu sehingga menyebabkan banyak para wanita terjebak. Sepanjang kehidupan ini, cantik selalu terdefinisikan berbeda setiap masanya, tak pernah ada aturan baku untuk mengkategorikan kecantikan seorang wanita. Bentuk tubuh yang ideal serta busana yang modis mungkin menjadi acuan untuk tampil cantik saat ini, tapi tak pernah ada suara bulat untuk mengiyakan hal tersebut.
Akan sangat lelah rasanya mengejar hal-hal yang tak pasti seperti itu. Lagipula segala hal yang bersifat fisik akan pudar dimakan usia. Tubuh yang ideal juga akan menua dan kehilangan kekuatan seiring dengan berjalannya waktu, wajah yang ayu nan segarpun akan mengeriput seiring bertambah udzurnya diri. Lantas bila sudah demikian masihkah wanita dikatakan cantik? Cantik hakikatnya tidak hanya mengejar keindahan fisik. Kehidupan ini selalu meminta keseimbangan, termasuk dalam hal kecantikan. Tak hanya berasal dari penampilan dan wajah yang indah, kecantikanpun perlu didukung keindahan batin atau dikenal pula dengan istilah inner beauty.
Inner beauty sering diartikan kecantikan  jiwa seorang wanita. Keluhungan budi, perkataan yang santun, kedalaman wawasan serta penampilan yang sopan sesuai syariatNya adalah modal cantik yang hakiki. Modal tersebut adalah buah dari ketaqwaan kepada Allah SWT. Ketaqwaan seorang muslimah akan memancarkan kecantikan pada wajahnya. Meski penampilannya tampak sederhana tetapi ada sesuatu yang berkilau, apalagi dengan jilbab yang menjulur menutup dada tampak sangat meneduhkan. Sikap optimistis, berpikir positif, saling menyayangi dan percaya diri adalah pupuk penyubur kecantikan bagi seorang muslimah. Ketaqwaan adalah sebaik-baik perhiasan seorang muslimah. Maka berbahagialah wahai muslimah, engkau sejatinya wanita yang cantik.
Tapi jangan pula inner beauty dijadikan alasan bagi seorang muslimah sehingga mengabaikan kebutuhan fisiknya. Berdalih atas nama inner beauty, seorang muslimah malah terkesan cuek dengan penampilannya, tidak memperhatikan kebersihan fisik, menebar wangi yang mencemari udara sekitar, berbusana tabrak warna dan tabrak motif sampai diteriaki crime fashion oleh orang lain. Bagaimanapun, penampilan memang bukan yang utama tapi memiliki peran sentral dalam mempengaruhi penerimaan orang lain terhadap seorang muslimah. Berpenampilan yang baik bagi seorang muslimah lebih dari sekedar kebutuhan. Ada identitas Islam yang dibawa olehnya untuk disebarkan kepada orang lain dan seluruh dunia.
Kecantikan seorang muslimah tidak sebatas wajah yang cantik, penampilan yang trendi dan asesoris yang bagus. Lebih dari itu kecantikan seorang muslimah adalah pencitraan Islam. Apalah artinya akhlak yang bagus bila penampilan amburadul? Sebaliknya tak akan berarti kecantikan fisik tanpa akhlak yang luhung. Bagaimanapun tampilan luar akan mempengaruhi pandangan pertama orang lain terhadap seorang muslimah. Setiap muslimah mengemban citra Islam. Bagaimana pandangan mata dunia menilai Islam berawal dari apa yang ditampakkan oleh seorang muslimah.
Penampilan adalah salah satu jalan dakwah seorang muslimah. Melalui penampilanlah seorang muslimah bisa mengenalkan betapa Islam adalah diin yang bersahabat dan cinta damai, sangat bersahaja dan menyenangkan. Alangkah Islam sangat mencintai keindahan dan kerapihan. Apa penilaian dunia terhadapa Islam bila muslimahnya sendiri tak menjaga penampilan fisik dan akhlaknya? Kecantikan adalah nuansa keindahan fisik yang terbingkai oleh keluhungan akhlak. Begitulah Islam mendefinisikan makna kecantikan. Maka, para muslimah, tunjukkanlah pesona kita. Buat semua mata terpana dengan keindahan Islam. 

27/12/11

Jam Tangan Untuk Bunda



Berulang kali ku pandangi jam tangan yang masih rapi terbungkus plastik di genggaman tanganku. Sebuah jam tangan berukuran kecil berwarna putih dengan tali terbuat dari logam. Kemarin sore aku membeli jam tangan itu. Rencananya aku ingin memberikan jam tangan itu sebagai hadiah untuk Ibu di hari Ibu hari ini, Tetapi sampai menjelang sore jam tangan itu belum juga berpindah tangan bahkan aku malah mengurung diri di kamar sambil terus memperhatikan jam tangan mungil itu.

Aku ragu-ragu, berkali-kali aku merutuki diriku sendiri. Bodoh, pikirku berkali-kali. Perasaanku tak karuan saat tahu aku akan memberikan hadiah pada Ibu. Aku bukan tipikal orang yang romantis. Aku jarang memberi hadiah pada siapapun, tapi bukan berarti aku pelit. Aku merasa aneh pada diriku sendiri karena hal-hal yang semacam ini  jarang sekali aku lakukan. Mengapa aku menjadi sangat romantis pada Ibu? Aku jadi membayangkan apa yang harus ku katakan pada Ibu saat aku memberikan jam tangan ini, bagaimana reaksi Ibu atas sikapku yang tiba-tiba mendadak aneh ini. Membayangkan semua itu malah membuat aku mulas.

Aku memang anak yang tertutup, jarang sekali mengungkapkan perasaan dan kata-kata sayang bahkan pada kedua orang tuaku sendiri. Bibirku selalu kelu untuk sekedar mengatakan Ibu aku mencintaimu, tanganku terlalu kaku untuk merangkul dan memeluk kedua orang tuaku, aku terlalu malu untuk mengecup kening kedua orang tuaku. Sebuah hal yang bagiku tampak kekanak-kanakan. Sampai aku duduk di bangku kelas dua SMA sekarang, aku semakin meyakini hal tersebut.

Terdengar ketukan pintu membuyarkan lamunanku. Buru-buru ku sembunyikan jam tangan itu di balik bantal. Sebuah wajah teduh muncul di balik pintu kamarku.

“Putri Ibu yang cantik lagi apa?”

Aku tersenyum mendengar pertanyaan Ibu, “lagi ngerem bu di kamar, siapa tahu bertelor emas,” jawabku asal.

Ibu balik tersenyum dan menghampiriku. Kedua tangannya tersembunyi di balik badan seperti sedang menyembunyikan sesuatu.  Ibu duduk di sampingku, lalu tangannya menyodorkan sebuah bungkusan plastik berwarna biru, “Ini buat Risma.” Kata Ibu.

Aku tertegun, perasaanku semakin campur aduk. Malu dan merasa didahului. Aku meraih bungkusan plastik tersebut tanpa sepatah kata.

“Kemarin temen Ibu bawa rok bagus-bagus, jadi inget kalo rok Risma udah pada jelek,” jelas Ibu.

Aku makin terharu, kembali disadarkan bahwa Ibu selalu berusaha memenuhi kebutuhanku meski aku sama sekali tak meminta. Kepalaku tertunduk, pipiku memanas.

“Risma gak suka modelnya?” tanya Ibu.

Aku menggeleng, seketika tanganku meraih sesuatu yang ku sembunyikan dibalik bantal. 
“Ini buat Ibu,” jawabku pelan menyodorkan jam tangan itu. 

Dari sudut mata, aku melihat Ibu mengerutkan kening lalu mengembangkan seulas senyum.“Kok pake beliin jam tangan segala buat Ibu?”

“Kan hari Ibu, Ris pengen ngasih sama Ibu. Bukannya jam tangan Ibu udah rusak ya?”

Ibu meletakkan kedua tangannya di pipiku, “putri Ibu, makasih ya..” ucapnya seraya mengecup kedua belah pipiku. 

Entah mengapa tiba-tiba aku merasa sangat bahagia. Senyum Ibu, ungkapan Ibu terasa lain saat ini, jauh lebih membahagiakan dan menenangkan. Aku tak mengira bahwa perasaannya akan sebahagia ini bila melihat wajah seorang Ibu menggurat senang oleh tindakan anaknya.

“Ibu udah masak makanan kesukaan kamu, makan yuk?” tanya Ibu kemudian.

Aku mengangguk, “iya, nanti Ris makan. Sekarang ngerjain tugas dulu, tanggung,”jawabku.

“Yaudah, makasih ya cantik. Padahal kalo Risma punya uang beliin aja keperluan Risma, gak usah repot-repot beliin Ibu. Risma kan belum kerja..” sahut Ibu kemudian berlalu di balik pintu.

Aku sama sekali tak punya sanggahan karena yang aku inginkan aku bisa memberikan kado pertamaku untuk Ibu. Di dalam hati, aku merasa ketagihan. Ketagihan melihat wajah sumringah Ibu, ketagihan melihat senyum Ibu, ketagihan mendapatkan cinta kasih dan pujiannya. Sesal rasanya mengapa tak sejak dulu saja aku memberi hadiah pada Ibu. Bahagia rasanya melihat Ibu tersenyum bahagia. Jauh lebih membahagiakan dari seluruh kesenangan di dunia ini. 

Ibu, pokoknya aku akan selalu ngasih hadiah ke Ibu, karena aku baru sadar kebahagiaanku sesungguhnya adalah melihatmu tersenyum, gumamku lalu kembali pada deretan tugas di buku sekolahku.

The End.

25/12/11

Mengurai Sukses Diva Muda

Jejak Sukses Sang Diva Muda
Getaran dihatiku
Yang lama haus akan belaianmu
Seperti saat dulu
Saat-saat pertama kau dekap dan kau kecup bibir ini
Dan kau bisikan kata-kata ku cinta padamu
Siapa yang tak tahu lagu di atas? Lagu terbaru milik Agnes Monica yang satu itu memang lagi wara-wiri dimana-mana. Tidak hanya liriknya yang “dalem”, lagu berjudul Rindu itu apik dibawakan suara sopran Agnes dengan teknik vokal whistle register (jangkauan suara manusia tertinggi dia atas falsetto) dan menjadikannya artis Indonesia pertama yang sukses menyanyikan lagu dengan teknik vokal tersebut.
Agnes kecil sudah menunjukkan bakatnya dalam bermusik serta keinginannya menjadi seorang penyanyi. Walhasil, di tahun 1994, Gadis yang bernama asli Agnes Monica Muljoto ini mengeluarkan album anak pertamanya yang bertajuk ‘Si Meong’, disusul tahun berikutnya album ‘Yess’ yang merupakan duet bersama Eza Yayang yang melejitkan namanya dan sukses menjadi Album Terbaik tahun 1999 serta album ‘Bala-Bala’ yang dirilis tahun 1995.
Selain sukses menjadi penyanyi anak-anak terpopuler di akhir tahun 90’an, Agnespun berhasil menyabet penghargaan Panasonic Award sebagai ‘Pembawa Acara Anak-anak Terfavorit’ selama dua tahun berturut-turut yaitu 1999 dan 2000. Salah satu acaranya yang terkenal adalah tralala trilili yang tayang di RCTI. Kalau kebanyakan artis yang populer saat anak-anak sulit mempertahankan popularitasnya ketika memasuki usia dewasa, maka hal ini tak berlaku bagi Agnes Monica. Terbukti, semakin bertambah usia, karier Agnespun semakin menanjak.
Sukses menjadi penyanyi cilik, di tahun 2000, gadis kelahiran 1 Juli 1986 ini bermain di sinetron Pernikahan Dini bersama Syahrul Gunawan. Kepiawaiannya memerankan tokoh Dini, seorang remaja SMP yang mengalami Married By Accident, mengantarkan Agnes menjadi ‘Aktris Terfavorit’ tahun 2001 dan 2002 di ajang Panasonic Award serta mampu menghapus image anak-anak pada dirinya. Pada sinetron remaja pertamanya tersebut, Agnes menyanyikan dua lagu garapan Melly Goeslaw yaitu Pernikahan Dini dan Seputih Hati sebagai soundtracknya.
Tahun 2003, album dewasa pertama Agnes yang bertajuk And The Stories Goes akhirnya dirilis dengan menggandeng musisi kenamaan Ahmad Dhani dan Melly Goeslaw. Debut pertamanya sebagai penyanyi dewasa, Agnes benar-benar mempersiapkan albumnya secara matang nyaris memakan waktu 1,5 tahun. Jerih payah Agnes dan manajemen toh tidak sia-sia, karena album dewasanya sukses merebut pasar. Sebanyak 300.000 keping berhasil terjual dengan sebelumnya 35.000 keping dipesan sebelum album resmi dirilis. Sukesnya And The Stories Goes membuat Agnes meraih double platinum atas penjualan albumnya tersebut. Berbagai penghargaanpun disabetnya, di ajang Anugerah Musik Indonesia 2004, Agnes menggondol penghargaan sebagai ‘Artis Pop Solo Wanita Terbaik’, ‘Karya Produksi Dance/Tehno Terbaik’ dan ‘Duo/Group Terbaik’.
Sukses tak hanya diraih di album pertamanya. Di album kedua yang dirilis tahun 2005, Whaddup A..?, Agnes kembali mendulang kesuksesan. Lagu ‘Bukan Milikmu lagi’, ‘Cinta Di Ujung Jalan’, ‘Tanpa Kekasihku’ nge-hits dan berhasil menghipnotis pecinta musik Indonesia. Masih di tahun yang sama, Agnes yang memang terobsesi untuk go internasional mulai melangkah ke luar Indonesia. Dunia peranpun kembali dijajalnya. Tak tanggung-tanggung lawan mainnya kali ini adalah Jerry Yan dalam drama Taiwan berjudul ‘The Hospital’ dan ‘Romance In The White House’ bersama Peter Ho. Obsesinya yang besar untuk bisa go internasional akhirnya memaksa Agnes untuk mengambil cuti kuliah dari jurusan Hukum Universitas Pelita Harapan.
Awal tahun 2008, Agnes mengeluarkan single berjudul ‘Matahariku’ yang menjadi single terlaris dengan video klip paling dicari. Lagu tersebut dan lagu ‘Godai Aku Lagi’ dimasukkannya ke dalam album mini sebelum merilis album ketiga. Setahun berselang akhirnya album ketiga Agnes yang bertajuk Sacredly Agnezious dirilis dengan melejitkan single ‘Teruskanlah’ yang memukau jutaan penggemar setianya. Keberhasilan album ketiganya ini menobatkan Agnes sebagai ‘Artist Of The Years’ di Ajang MTV Awards 2009 sebagai penghargaan tertinggi ajang musik tersebut.
Dalam meraih obsesinya untuk go internasional, Agnes Monica memang sangat serius meniti kariernya. Tidak hanya menggaet musisi papan atas dalam negeri, Agnes pun sempat beberapa kali berduet dengan penyanyi asing. Di album pertamanya, Agnes mengajak penyanyi asing Keith Martin untuk berkolaborasi, berduet dengan Michelle Bolton September lalu, bahkan nyaris bekerja sama dengan Boys II Men pada tahun 2007. Eksistensinya di dunia musik juga membuahkan penghargaan ‘Nugraha Bhakti Musik Indonesia’ dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia pada tanggal 23 Maret 2011.
Agnes Monica memang aktris multi talenta dengan banyak raihan prestasi dari dalam dan luar negeri. Dengan pencapaiannya yang luar biasa di dunia entertainment, tak lantas menjadikan Agnes kehilangan jiwa sosial. Agnes beberapa kali terlibat aktif di kegiatan sosial. Awal Desember 2011, Agnes menyelenggarakan konser amal “Save A Teen Charity Concert” yang seluruh hasil penjualan tiketnya dia sumbangkan ke Sampoerna Foundation untuk membantu remaja-remaja yang putus sekolah.

Belajar Dari Sang Diva
Agnes Monica memang penyanyi yang luar biasa. Kemampuannya di dunia tarik suara sudah tak diragukan lagi. Berbagai penghargaan dari dalam maupun luar negeripun semakin membuktikan bahwa Agnes Monica layak menjadi Diva. Bercerita mengenai perjalanan karir seorang Agnes, sama halnya seperti mengurai bagaimana kekuatan sebuah mimpi mampu mempengaruhi setiap pilihan yang diambil oleh seorang anak manusia.
Agnes Monica saat ini adalah refleksi dari mimpi yang ia gantungkan sejak ia terjun di dunia musik. Agnes memang memasang target yang tak muluk untuk pengembangan karirnya. Cukup satu, go international. Mimpi itu tak hanya melecutinya kala terlelap tidur, tetapi membumbung tinggi semakin menyata dalam kesehariannya. Satu per satu, balok impian itu dia susun, tak peduli meski banyak tanggapan kurang mengenakkan terhadapnya dan orang-orang yang tak menyukainya.
Agnes Monica terus melaju dengan jalannya sendiri, tak terpengaruh angin yang mencoba menggoyahkannya. Sebuah totalitas, itulah kiranya yang ingin ditunjukkan oleh pelantun lagu Tanpa Kekasih itu. Agnes memang selalu tampil dengan gayanya sendiri, inovatif bahkan menjadi trendsetter di kalangan muda dan sangat ambisius dalam mengejar mimpinya. Terkadang hal yang demikianlah yang membuat Agnes beroleh cibiran dan dianggap arogan. Akan tetapi, penyanyi cantik ini tak pernah mempermasalahkan hal tersebut.
Bagi seorang Agnes, dikutip dari sebuah media online, mimpi adalah gerbang awal dari sebuah kesuksesan. Bermimpi, percaya dan berusaha keras adalah syarat mutlak bagi seorang Agnes untuk meraih apa yang dicita-citakannya. Mimpi akan selamanya menjadi mimpi bila tidak disertai tindakan nyata.
Dari seorang Agnes Monica kita bisa mengambil pelajaran bahwa mewujudkan mimpi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu usaha keras dan totalitas. Setiap orang memiliki kemampuan dan bakatnya masing-masing. Satu hal yang selalu dikatakan Agnes Monica yang mungkin akan membangunkan kembali semangat kita adalah ‘jangan senang menjadi cukup baik, tetapi jadilah yang terbaik’. Seorang Agnes Monica telah membuktikan perkataannya, bagaimana ia sangat total dalam menjalani karir hingga akhirnya ia bisa berdiri di puncak popularitas seperti saat ini.

9 Fakta Menarik Perjalanan Karier Agnes Monica
  1. Meski sibuk berkarier di dunia musik, Agnes tak pernah mengabaikan pendidikannya, terbukti prestasi yang dicapainya di sekolah tak pernah anjlok
  2. Dipercaya menjadi duta anti narkoba se-Asia dan duta MTV EXIT dalam memberantas perdagangan manusia
  3. Satu-satunya artis Indonesia yang berkesempatan menjadi presenter dan bernyanyi pada  acara Red Carpet American Music Award 2010
  4. Artis Indonesia dengan akun twitter lebih dari 900 ribu follower
  5. Meraih 30 penghargaan di bidang musik selama tahun 2004-2011 serta dari tahun 1999-2011 berhasil menyabet 11 penghargaan dari dunia akting. Dari tahun 2002-2011 tercatat meraih 19 penghargaan lain termasuk dari berbagai media
  6. Pecinta sambal pedas, ini mungkin salah satu rahasia Agnes untuk tampil enerjik
  7. Memutuskan berhenti kuliah dari jurusan Hukum Universitas Pelita Harapan untuk fokus go international dengan IPK terakhir menginjak angka 3,6
  8.  Agnes sangat selektif memilih pacar dan kehidupan pribadinya cenderung adem ayem
  9. Terakhir, Agnes bukan Cuma modal tampang aja, tapi memang punya talenta luar biasa

24/12/11

Olivia Ong - Fly Me To The Moon




Fly me to the moon
and let me play among the stars
let me see what spring is like on jupiter and mars

in other word hold my hand
in other word darling kiss me

fill my heart with song
and let me sing forever more
you are all i long for all i worship and adore

in other word please be true
in other word i love you

in other word, hold my hand
in other word darling kiss me

fill my heart with song
and let me sing forever more
you are all i long for all i worship and adore

in other word please be true
in other word i love you

23/12/11

Dua Dunia

A Song By : Too Phat feat Siti Nurhaliza

Kau selalu di hati
Takku dekati
Dua dunia kita berbeda

Cinta itu buta
Dan juga boleh membutakan
Melukakan dan sukar untuk kita lupakan
Aku cinta padamu hanyalah ungkapan
Luahan yang jarang bermakna bila diucapkan
Ini pula cerita cinta sang pujangga
Bukan arjuna sita bukan cinta dan rangga
Mungkinkah khayalan akal mainan minda
Atau lamaran puitis dengan hasrat yang indah
Kau selalu di hati tidakku dekati
Sentiasa ada mata jahat yang memerhati
Tapi ku tak rungsing tidak mungkin rindu
Ku pusing lihat wajahmu di setiap penjuru
Senyuman di kaca kisahmu kubaca
Perjuangan kita sama dukamu kurasa
Aku pasrah sahaja pada Yang Esa
Kerna ku tahu dua dunia kita berbeda

Kau selalu di hati
Takku dekati
Dua dunia kita berbeda

Duka di kala malam termimpi-mimpi
Rindu di kala siang mencari-cari
Kasih sebenar tidak bertukar tidak sebentar
Walau dipisah lautan direnangi gelora
Dan kadang kala hanyut bagaikan dua arah
Malu sering bersua tapi jarang bersuara
Kenapa bercinta jika kesudahannya pasrah
Kerna bila dilamun indahnya tidak terkata
Tersimpan hasrat tiada siapa yang mengerti
Harapan menggunung sampai penghujung dinanti
Dipegangkan janji tetap ratu di hati
Dengan izin Tuhan kan bersama kapan hari pasti
Sabarlah menanti kesabaran diuji
Berdoa dalam sujud sejadah ditangisi
Aku pasrah sahaja pada Yang Esa
Kerna ku tahu dua dunia kita berbeda...

Kau selalu di hati
Takku dekati
Dua dunia kita berbeda

Perjuangan seni kita tidak bepenghujung
Jangan tinggal batu bernama tak bepengunjung
Kesabaran menikam Kau tak pernah bermurung
Tetap tersenyum walau kesedihan menyelubung
Bukan rupa parasmu yang jadi ukuran
Atau suaramu yang jadi bahan tuturan
Ku bukan mahu hubungan tapi kejujuran
Hadiah sepatah darimu satu kesyukuran
Tapi bila bertentang mata tidak terbentang kata
Kata apa sahaja...iya tapi tentang apa
Wajahmu yang cantik manis lagi
Senyuman sepasti mentari timur tiap pagi
Realiti sukar diatasi tapi kesudah indah
Harus bermula dengan fantasi
Ku rasa terhoyong-hayang antara dua dunia
Biar khayalan ku melayang.....

Kau selalu di hati
Takku dekati
Dua dunia kita berbeda...

22/12/11

Selamat Hari Ibu

Jam dinding dikamarku sudah menunjukkan lewat tengah malam. Langit dini hari 22 Desemberpun berangsur menampakkan keangkuhannya. Hanya tinggal menunggu fajar pagi untuk menggenapkan hari ini.
Ada yang spesial hari ini. Ada yang selalu spesial hari ini. Setiap tahun, hari ini selalu dijadikan peringatan hari Ibu. Seluruh sudut semesta saling mengucapkan "Selamat Hari Ibu", memberikan sebuah bingkisan atau ungkapan cinta kepada sang Ibu, Mamah, Mamih, Umi, Ummah tercinta seraya mengecup lembut keningnya. Sedangkan yang telah lebih dahulu kehilangan sosok wanita terkasih, melantunkan do'a penuh harap semoga sosok wanita tercinta yang telah begitu berkorban banyak untuk sang anak memperoleh tempat terindah di sisi-Nya.
Hari Ibu adalah hari dimana kita merenungi peran sang Ibu yang sangat luar biasa dalam kehidupan keluarga, entah itu untuk suami maupun anak-anaknya. Ibu adalah sosok juara untuk kita semua, betul kan?
Setiap tahun kita merayakan hari Ibu, namun tak banyak yang tahu asal mula peringatan 22 Desember ini. Hari Ibu atau dikenal juga dengan Mother's Day dirayakan di seluruh penjuru dunia. Tapi tahukah kamu, di Amerika Serikat dan di beberapa negara lainnya perayaan Mother's Day dilakukan setiap minggu ke dua bulan Mei. Sedangkan di negara Eropa dan Timur Tengah, hari yang lebih dikenal dengan International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Lalu mengapa di Indonesia Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember?
Begini kisah singkatnya,
Hari ibu diawali oleh sejarah kongres wanita yang dilakukan pada tanggal 22-25 Desember 1928. (Masih inget gak di tahun yang sama apa yang terjadi di bangsa kita? uji sejarah,pen). Kongres tersebut diselenggarakan sebagai tonggak sejarah wanita Indonesia. Wanita Indonesia sangat disadari memiliki peran sentral dalam memperbaiki nasib bangsa. Para pahlawan wanita pun memiliki kekuatan pemikiran untuk kemajuan bangsa. Dalam kongres yang berlangsung di Jogjakarta tersebut, maka dibentuklah Kongres Wanita Indonesia (KOWANI).
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu dilakukan pada tahun 1938. Lalu presiden Soekarno mengeluarkan dekrit No. 316 tahun 1959 yang menetapkan hari Ibu pada tanggal 22 Desember dan dirayakan secara nasional.
Memang sudah sepantasnya kita menghormati sang Ibu tercinta. Ibu, sosok tanpa tanding.
Lebih lengkap liat di link bawah ini aja yah.. :))
selengkapmya

Catatan kecil:
Ibu, seringkali telinga ini mengabaikan nasihatmu, sering pula raut wajah ini menampilkan rona masam dihadapmu. Padahal saat aku tertidur dan lupa memakai selimut, engkau menyampirkan sehelai kain penghangat ke tubuhku. Sayup-sayup kadang masih dapat ku dengar, "Teteh ari bobo teh nganggo slimut atuh, bisi masuk angin.."
Ibu, I Love You. Dasar aku si anak phlegmatis, tak pandai menunjukkan perasaannya. But, I really love u, mom.
U are my everything.

21/12/11

Ini Sepotong Rindu, Teman

Malam itu, tiba-tiba saja aku mengingatmu. Rentetan status yang kamu lemparkan di akun facebook menyeret aku masuk ke dalam ruang masa lalu, saat masih ada aku dan kamu. Saat waktu adalah milik kita. Dulu, saat seragam putih merah masih menempel di badan kita. Saat rumput hijau di depan Masjid Agung masih menjadi tempat kita berbaring setelah lelah berolahraga. Aku memang tak persis ingat bagaimana kita dulu pernah menghabiskan waktu bersama, tapi aku tahu takdir kita pernah bersinggungan satu sama lain. Selepas perpisahan itu, aku tak pernah tahu lagi bagaimana kehidupanmu. Aku tak pernah tahu bahwa kamu pernah melewati masa-masa tersulit sepanjang sejarah hidupmu sampai engkau datang mengirimkan permintaan pertemanan di jejaring sosial Facebook, sampai akhirnya setiap status yang terlontar darimu adalah perasaan luka.
Teman, apa gerangan yang telah terjadi padamu setelah sekian lama kita tak bersua? Malam itu jemariku lincah memainkan mouse. Mengklik ini dan itu di akun facebookmu. Satu per satu, aku seperti menemukan sebuah rangkaian puzzle tentangmu yang hilang dari hidupku. Teman, menyakitkankah  hari yang engkau jalani? Sebuah tawa dan optimisme semasa kecil dulu kamu ubah menjadi rasa skeptis dan apatis. Kelembutan pribadi seorang anak perempuan yang dulu pun seolah terganti dengan ribuan kata penuh hujat dan caci. Teman, apa yang sebenarnya telah kamu alami? Malam itu, lewat akun Facebookmu, aku merasa menemukan sekaligus kehilangan sosokmu teman.
Bingung rasanya, perasaan bersalah tiba-tiba menyerangku. Lagi-lagi aku disadarkan bahwa aku bukanlah orang yang pandai mempertahankan ikatan pertemanan. Betapa aku sangat buta dan tak tahu apa-apa mengenai sosok-sosok yang dulu pernah menjadi teman dalam hidupku. Aku kembali tersadar, bahwa selama ini aku sama sekali tak pernah berusaha kembali menemukan sahabat-sahabat masa kecilku. Selalu saja, mereka, yang pada akhirnya kembali membuka komunikasi denganku.

15/12/11

RESISTAN UNIDA Donorkan Darah

Sebanyak 26 orang civitas akademika Universitas Djuanda (UNIDA) melakukan aksi donor darah yang diselenggarakan oleh komunitas Relawan Sosial Kesehatan (RESISTAN) UNIDA bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) kota Bogor, Senin (12/12). Kegiatan yang mengusung tema “Setetes Darah Sejuta Cinta untuk Kemanusiaan” itu dilaksanakan di Klinik Kampus UNIDA dan merupakan kegiatan rutin komunitas RESISTAN  tiga bulan sekali.

Menurut Sekretaris kegiatan, Fitahul Barokah, awalnya jumlah pendonor pendaftar sebanyak  61 orang, tetapi yang bisa mendonorkan darahnya hanya 26 orang. “Jadi sebelum pengambilan darah, kita periksa dulu keadaan fisik si pendonor. Akhirnya yang terkumpul hanya 26 kantong masing-masing 350 cc.” Jelas mahasiswa yang biasa disapa Fita tersebut.

Kegiatan donor darah itu, lanjut Fita, merupakan ketiga kalinya sepanjang tahun 2011 sebagai bentuk kontribusi sosial di bidang kesehatan. Meski darah yang terkumpul menurun dibanding sebelumnya, Fita cukup senang dan berharap kegiatan tersebut terus berlanjut. “Kegiatan donor darah sebelumnya kita bisa mengumpulkan lebih 40 kantong. Kegiatan seperti ini jangan berhenti dan semoga makin banyak teman mahasiswa juga dosen yang mau mendonorkan darahnya,” pungkas mahasiswi semester lima itu.


(Diterbitkan pula di Jurnal Bogor Section B Edisi Kamis, 15 Desember 2011)

Sebuah Prolog: Tentang Kehilangan

Aku tak pernah tahu bahwa kamu sangat berharga, sampai akhirnya kamu memutuskan untuk pergi dari kehidupanku. Aku kehilanganmu jauh lebih menyakitkan dari apa yang bisa ku bayangkan dulu, saat kamu masih disisiku. Mengapa kesadaran selalu datang terlambat? Mengapa perasaan saling memiliki harus datang setelah semua pergi? Mengapa? Tapi kini pertanyaan itu  tak penting lagi. Apapun itu, aku tahu kamu pasti punya cukup alasan untuk menjauh dariku.
Ada yang ku sesali dari kebersamaan ini, adalah sebuah sikap ego yang tak pernah mengacuhkanmu. Betapa aku sangat egois, betapa aku sudah bertindak tidak fair atas perasaan kita. Entah ini masih berguna atau tidak, tapi biarkan aku mengurai kata maaf.
Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku sangat berterima kasih atas semuanya. Terima kasih atas keyakinan yang kamu berikan, bahwa akupun layak dicintai. Bersama kamu, aku merasa berharga. Aku merasa berarti dan dibutuhkan. Sebuah perasaan yang kadang selalu ku inginkan orang-orang rasakan padaku. Ternyata kamu orangnya yang bisa membuat aku merasa bahwa aku memiliki satu alasan lagi untuk terus bangkit saat aku jatuh.
Lama sudah aku lelah menjadi alang-alang, menjadi bayang-bayang atas kebahagiaan orang lain. Lelah rasanya menjadi piguran dalam panggung ini. Tetapi kamu, baru aku sadari, telah sejak awal menempatkan aku sebagai mawar.  Menganggap keberadaanku meski aku tak sehangat mentari, tak sesejuk embun dan tak seindah lengkung pelangi.
Kini, aku tak lebih dari ranting yang rapuh. Tinggal menunggu waktu untuk patah dan berkeping jatuh ke tanah. Penuh pretensi. Kehilangan kamu telah membuatku terjebak dalam labirin perasaan yang kompleks. Semuanya semakin rumit untuk aku sampaikan padamu.
Sering aku bertanya, adakah waktu kembali seperti dulu. Tetapi, sehari dua hari aku mulai sadar bahwa perubahan tak pernah kembali ke garis awal. Aku harus kembali berusaha untuk bangkit tanpa sandaran yang kadang ku butuhkan saat aku lelah melakukan semuanya sendiri. Aku harus kembali membiasakan diri untuk berbicara meski tak ada telinga yang mendengarkan.
Menyadari bahwa aku harus kembali menelan semuanya sendiri adalah  sangat ku takutkan.
Tanpa kamu, aku bukanlah ada. 

Gadget Bikin Anti Sosial

Tak dapat dipungkiri saat ini arus teknologi informasi sudah semakin pesat. Beragam gagdet canggih dengan beragam fitur untuk memudahkan pengguna bermunculan di pasaran. Saya sih sebenarnya gak bisa menyebutkan satu per satu gagdet-gagdet itu, mengapa? Karena saya bukan gagdetmania dan kurang up date masalah-masalah begituan. Tapi contoh sederhananya aja, adanya handphone dengan spesifikasi yang simple sampai yang canggih yang kadang bikin saya bingung makenya, sampe tablet PC yang kini lagi digandrungi  masyarakat.
Gagdet bagi kehidupan seseorang sepertinya tak dapat dipisahkan lagi. Selain sebagai alat komunikasi dan informasi, gagdet juga biasanya berperan sebagai media hiburan. Tapi jangan salah, ketergantungan menggunakan gagdet bisa bikin anti sosial. Masa sih? Untuk menganalisanya mudah aja. Di ruang-ruang publik, salahsatunya yang paling sering dijumpai adalah di angkutan umum. Penumpang akan dengan begitu saja memasang headset ditelinganya dan memutar ratusan lagu yang ada di handphone, bikin status di facebook dan bertukar commnet atau chating lewat BlackBerry Messangger dibanding untuk memperhatikan keadaan sekitar. Bahkan sampai tak sadar ada penumpang lain yang membutuhkan ruang untuk memposisikan dirinya.
Gagdetmania seperti mempunyai dunianya masing-masing. Lebih senang berinteraksi dengan orang diluar pandangan matanya. Benar bila ada ungkapan, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Contoh dalam sebuah keluarga yang merupakan unit sosial terkecil. Si ayah sibuk dengan laptopnya, Ibu dan kakak asik berchating ria di masing-masing BBnya, sedangkan si kecil adik berselancar game online di komputer. Sangat menyedihkan bila kita akhirnya harus kehilangan hangatnya kebersamaan karena sibuk ngurusin blog atau ngetweet ini itu. (hee, bongkar aib sendiri) J
Gagdet yang kita punya seyogyanya digunakan secara bijak. Jangan sampai lupa berpijak ke dunia nyata karena tanpa sadar kita terperangkap temali sebagai budak gagdet.

Tontonan Anak Tidak Mendidik, Apa Jadinya?




Apa yang anda bayangkan bila melihat foto di atas? Saya memperoleh foto tersebut dari salah seorang teman di Studenta Jurnal Bogor. Pertama kali melihat foto itu, yang tercetak dalam benak saya adalah ke-tak habis pikir-an. Praktisnya, saya saja tidak akan betah berada dalam situasi tersebut, tapi mengapa wajah polos-polos itu tampak baik-baik saja menikmati hingar bingar dan dandanan seronok dari biduan dangdut tersebut? Meski sebagian tampak acuh tak acuh, tapi cobalah amati sekali lagi bahwa anak-anak yang berdiri dibagian depan tampak terpaku pada apa yang dilihatnya di atas panggung.
Gaya seronok artis dangdut tersebut jelas bukan untuk konsumsi seorang anak. Generasi sebobrok apa lagi yang akan lahir bila seorang anak dicekoki hal-hal semacam itu? Kondisi demikian hanya akan merusak moral si anak dan disadari atau tidak perkembangan psikologis seorang anak akan terganggu.
Membangun pribadi dan karakter seorang anak bukan hanya tanggung jawab lembaga pendidikan dan guru. Jauh dari itu semua, pendidikan pembentukan karakter seorang anak harus terintegrasi pada setiap sisi kehidupan. Peran orang tua jelas menjadi faktor utama namun lingkungan jauh lebih berpengaruh pada diri seorang anak. Seorang anak akan dengan mudah menyerap segala informasi dari lingkungan sekitarnya, tanpa proteksi pihak orangtua atau orang dewasa, maka akses informasi tersebut akan kebablasan.
Saat ini ketika perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat, anak-anak akan dengan mudah mengakses segala jenis informasi termasuk dengan berselancar di dunia maya. Internet, pada kasus ini seperti dua sisi mata uang logam. Internet bisa berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, namun tanpa filter internet akan menjadi boomerang ketika yang diakses adalah situs-situs porno dan mengandung unsur negatif bagi perkembangan si anak.
Kemudahan akses informasi tersebutpun adakalanya didukung oleh pengadaan fasilitas dari orang tua. Awalnya mungkin orang tua bermaksud untuk memenuhi kebutuhan sang anak. Hanya saja, orang tua tak bisa begitu saja lepas tangan dalam penggunaan fasilitas tersebut. Arus teknologi informasi yang menghantam kehidupan masyarakat memang tak bisa dibendung, sehingga PR orang tua yaitu memberikan pemahaman pada si anak untuk memilah apa yang layak dan tidak untuk dikonsumsi.
Acapkali kita mendengar bahwa terjadi pelecehan seksual baik itu si anak menjadi pelaku atau korban karena anak-anak dan masyarakat umum keranjingan hal-hal berbau porno.  Komisi Perlindungan Anakpun mencatat bahwa kasus pelecehan pada anak semakin menunjukkan grafik ke atas.
Kasus seperti foto di atas dan serta penggunaan internet yang kebablasan hanya sebagian kecil yang akan merusak moral anak. Bila kita perhatikan, sinetron yang tayang di stasiun televisipun kebanyakan menawarkan cerita yang tidak mendidik. Alur cerita sinetron saat ini sangat mudah ditebak. Kisah percintaan, saling berebut kekasih dan harta sampai tindak kekerasan yang kadang sangat berlebihan. Saking berlebihannya, sering terpikir oleh saya, sebejat itukah moral masyarakat kita?
Menurut pemahaman saya, sinetron adalah sebuah cerita yang yang diadopsi kisah sehari-hari kehidupan masyarakat. Bila yang dipertontonkan hanya cinta, kekasih dan harta, serta kekerasan maka bisa jadi masyarakat kita memang sepicisan dan sesadis itu.
Kurangnya program-program televisi untuk anak menyebabkan mau tidak mau si anak akhirnya mengkonsumsi sinetron tersebut. Kalaupun ada cerita bertema anak-anak, kadang dibubuhi oleh hal-hal yang tidak realistis. Hal tersebut tidak hanya akan mempengaruhi daya pikir anak, bukan tidak mungkin berpengaruh luas pada kehidupan masyarakat.
Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk mencetak generasi bangsa yang lebih baik dari waktu ke waktu. Bila dari apa yang dilihat si anak saja sudah seperti itu, generasi macam apa yang kita harapkan. Please, jangan rusak kepolosan wajah anak bangsa ini dengan menyajikan tontonan yang tak sesuai dengan umur mereka. 

08/12/11

Anomali Cinta

Cinta adalah anomali. Bahkan saat seseorang merasa tak punya lagi alasan untuk mempertahankan cintanya, di sanalah cinta menampakkan keasliannya. Sebuah keteguhan di kala lelah. Sebuah kekuatan meski dilanda jengah.
Aku, selama dua tahun ini selalu merutuk diriku sendiri bahwa aku salah memilih jalur pendidikan. Bahwa pilihanku di bidang agribisnis adalah salah. Dua tahun ku habiskan dengan perasaan hambar. Tak ada perasaan ketertarikan untuk menggeluti agribisnis apalagi pertanian. Dua tahun aku dipenuhi perasaan tertekan dan merasa bersalah. Tertekan karena ketidakmampuan dan ketidakinginanku meng-upgrade kemampuan di bidang ini. Teman-temanku sudah berlari jauh, mereka sepertinya sudah menemukan apa yang dikatakan passion di bidangnya masing-masing. Hanya aku yang masih terlihat mengambang, hanya aku yang masih tampak berlari di tempat.
Seringkali aku berpikir, mungkin jika aku mengambil jalur komunikasi, sastra atau kimia, aku mungkin tak akan sebingung ini. Aku mungkin tak akan merasa sebodoh ini. Tapi apa mungkin?
Dalam rentang perasaan tak cinta itu, senantiasa ada sepotong doa dan harap yang ku gantungkan. Selesai shalat aku selalu berdoa, “Allah, ku mohon terbitkanlah perasaan cintaku padanya, jadikan aku seorang ahli bidang agribisnis. Biarkan aku memajukan pertanian dengan caraku sendiri,”. Setiap perkuliahan selalu aku usahakan untuk mengikutinya dengan baik. Tugas dan ujian ku ikuti dan tak bermaksud menyombongkan diri, nilai-nilaiku masih aman dikisaran A atau B.  Kemarin entah mengapa aku tersadar, aku memang belum merasakan cinta itu datang, tapi lihatlah bahkan saat perasaan itu belum ada, aku tak jengah dan lelah untuk mencari celah menemukan cinta. Inilah anomali cinta yang mungkin tak ku sadari. Bahkan bila ada tawaran lagi untuk mengambil jalur pendidikan yang ku inginkan belum tentu agribisnis ku lepaskan. Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk begitu saja melepaskan apa yang sudah kita peroleh. Allah jauh lebih mengetahui bahwa sebenarnya inilah cintaku. Agribisnislah jodoh yang tepat dan terbaik untukku. (hemm, jadi nangis..)
Cinta tak selalu tertuang dalam rasa bahagia, kenyamanan dengan sesuatu yang kita cintai, rasa rindu dan hal-hal semacamnya. Terkadang cinta bermakna ganda. Dalam perasaan duka derita, kehilangan, rasa jenuh yang menggunung dan ingin menjauh, cinta itu tetap ada dalam ketersembunyiannya. Kemarin, rasa lelah, jengah dan jenuh memenuhiku. Ku katakan pada salahseorang temanku bahwa aku sedang bermusuhan dengan pena. Aku kehilangan semangat liputan dan inspirasi menulis. Rasanya ingin resign dari keanggotaan studenta dan berhenti menulis. Ada banyak kelelahan disana, ada banyak duri yang membuat luka dan payahnya lagi, tak ada suara yang berkata, “ayo Thya, kamu pasti bisa!”. Sebuah asupan semangat yang kadang ku butuhkan saat aku merasa tak mampu lagi menyemangati diriku sendiri. Namun tadi malam, aku disadarkan satu hal, selelah apapun aku, ada perasaan senang saat aku berada di tengah-tengah mereka. Ada sepercik hasrat untuk menjadi seperti mereka meski kenyataannya tulisanku masih banyak salah di sana-sini. Ada cinta meski dalam mulut ku katakan benci, bahkan cinta itu ku rasa lebih menyentuh.
Cinta adalah anomali. Saat kita merasa telah tersakiti dan tak pernah lagi mau mengenangnya, jujurlah, kadang kita merasa butuh jeda untuk kembali menyesap detik-detik saat bersamanya. Saat  kita tak mau lagi melihatnya, terkadang kita merasa perlu meliriknya meski hanya sepintas lalu. Begitulah mekanisme cinta bekerja. Cinta adalah paradoks yang paling absurd yang hidup di semesta ini.