Selamat Datang Pembaca

Tentang Mimpi dan Berbagi

21/03/12

Jahe, Karakteristik dan Olahannya


A.Karakteristik Jahe
Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman rimpang yang populer sebagai rempah-rempah, obat dan bumbu masak. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung-gembung di daerah tengah. Memiliki rasa dominan pedas karena mengandung senyawa keton bernama zingeton. Jahe termasuk kedalam keluarga Zingiberaceae (temu-temuan). Klasifikasi tanaman jahe adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale
Jahe sebagai tanaman rumpun berbatang semu tersebar di sepanjang kawasan Asia Pasifik mulai dari India hingga ke Cina. Sehingga tak heran kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa pertama yang memanfaatkan khasiat jahe.
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau yang khas. Daun menyirip dengan panjang sekitar 15 hingga 23 mm dan lebar 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus. Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk  bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik mulai dari lima sampai tujuh buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik berwarna ungu dengan tangkai putik berjumlah dua.
Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 sampai 1500 m dari permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah yaitu pada ketinggian 500 sampai 950 m. Agar dapat berproduksi optimal, jahe memerlukan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun dengan kelembaban 80% dan pH 5,5 sampai 7 serta cukup unsur tanah. Dalam penanamannya jahe tidak boleh tergenang air. Tanaman jahe dapat dipanen saat berusia tiga sampai empat bulan, namun ada pula yang dipanen saat masih diusia muda sekitar umur satu bulan untuk dimanfaatkan menjadi beberapa produk olahan jahe.
Di pasaran terdapat tiga varietas jahe. Pertama merupakan jahe gajah atau dikenal juga dengan jahe badak. Jahe jenis ini merupakan jenis jahe yang sangat disukai oleh kalangan pasar internasional. Bentuknya tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu pedas. Daging rimpangnya biasanya berwarna kuning hingga putih. Kedua adalah jahe kuning, merupakan jenis jahe yang paling banyak digunakan untuk bumbu terutama konsumsi lokal. aroma dan rasanya cukup tajam dengan ukuran rimpang sedang dan berwarna kuning. Ketiga adalah jenis jahe merah,. Jenis jahe ini merupakan jenis jahe dengan kandungan atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sangat cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit berwarna merah dan memiliki serat lebih besar dibanding jahe biasa.
Saat budidaya jahe, petani seringkali dikhawatirkan oleh serangan cendawan fusarium atau bakteri pseudomonas yang dapat menyebabkan seluruh areal lahan rusak dan tanaman layu dan mati. Serangan kedua hama tersebut bahkan dapat menyerang tanaman jahe yang berumur tiga sampai empat bulan. Sehingga bila satu atau dua tanaman sudah terkontaminasi hama, maka seluruh areal harus dipanen meskipun masih berumur muda untuk diolah menjadi asinan jahe. Selain disebabkan oleh benih yang sudah terkontaminasi, penyakit layu cendawanpun bisa disebabkan oleh areal lahan yang masih tercemar oleh bibit penyakit.
Pada dasarnya, budidaya jahe tergolong mudah dan sederhana. Di Indonesia, jahe dapat tumbuh di banyak wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Sumatera, Bali hingga Maluku. Kabupaten Ogan Komering Ulo di Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Sukabumi merupakan dua daerah yang termasuk sentra penghasil jahe.
Jahe merupakan tanaman yang hanya bisa tumbuh di wilayah beriklim tropis. Penanaman tersebar di sepanjang kawasan Asia Tenggara, Brasil dan Afrika. Saat ini Equador dan Brasil merupakan pemasok jahe terbesar di dunia.
Di Indonesia sendiri pada tahun 2010 areal produksinya seluas 6053 Ha (sekitar 35 % dari areal produksi rimpang) dengan produksi sebesar 107,7 ribu ton. Bila dilihat dari neraca ekspor impor, maka Indonesia merupakan net importir tanaman jahe karena data tahun 2010 menunjukkan ekspor jahe sebesar 1900 ton sementara impornya sebesar 4200 ton, namun demikian dari segi jumlah, impor ini hanya sebesar 1,7 persen dari total produksi.
Adanya ekspor-impor tersebut menunjukkan bahwa potensi permintaan dan pasar jahe dalam negeri masih besar, dan kesempatan untuk ekspor juga terbuka. Ekspor jahe Indonesia terbesar adalah ke Bangladesh, diikuti oleh Malaysia, Jepang dan Saudi Arabia. Sementara impor terbesar berasal dari Malaysia dan China yang umumnya merupakan jahe gajah yang digunakan sebagai bumbu masak. Namun demikian pada tahun 2011 kita pernah tersentak dengan maraknya impor jahe gajah tersebut dengan harga murah pada saat produksi dalam negeri menurun.
B.     Khasiat Jahe dan Produk Olahannya
Jahe merupakan jenis tanaman dari keluarga temu-temuan (Zingibericeae) yang umum dikenal sebagai tanaman obat herbal, rempah dan bumbu masak. Jahe dapat digunakan dalam industri obat-obatan, minyak wangi, industri jamu tradisional, dapat diolah menjadi asinan jahe, bahkan dewasa ini petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami.
Jahe merupakan tanaman yang terbukti berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit, diantaranya,
·         Menurunkan darah tinggi, jahe dapat memperlebar pembuluh darah dan merangsang pelepasan hormon adrenalin sehingga aliran darah dapat mengalir cepat dan lancar yang berefek darah tinggi dapat diatasi
·         Memperlancar proses pencernaan, kandungan enzim protease dan lipase membantu mencerna protein dan lemak dalam tubuh
·         Membersihkan darah kotor, dan mendorong pengeluaran keringat sehingga orang lebih sehat
·         Menambah nafsu makan
·         Mencegah penggumpalan darah
·         Mencegah radikal bebas, antioksidan yang terkandung dalam jahe mampu menetralkan radikal bebas yang berpengaruh pada pencegahan penuaan dini
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin atau yang lebih dikenal sebagai gingerol, merupakan antioksidan sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe berfungsi melindungi lemak/ membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol serta meningkatkan kekebalan tubuh. Selain yang disebutkan diatas jahe pun berkhasiat mengobati masuk angin, mabuk kendaraan, terkilir, bercak putih pada kulit karena kehilangan pigmen, terserang cacing gelang, rematik dan memperindah bentuk tubuh wanita.
Jahe, saat ini tidak hanya diproduksi dalam bentuk rimpang segarnya saja. Sudah banyak produk olahan jahe di pasaran yang juga turut meningkatkan nilai tambah produksi jahe. Beberapa produk olahan rimpang jahe adalah,
·         Jahe kering, merupakan potongan jahe yang dikeringkan dengan irisan memotong serat irisan tipis (digebing). Jenis ini sangat populer di pasar tradisional
·         Awetan jahe, merupakan pengolahan tradisional dari jahe segar. Produk yang paling sering ditemui adalah permen jahe, acar, asinan, sirup dan jahe instan.
·         Jahe bubuk, jahe dikeringkan selanjutnya digilingan menjadi butiran halus dan digunakan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu.
·         Minyak jahe
·         Tepung jahe
·         Oleoresin jahe, merupakan pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Bentuknya berupa cairan coklat dengan kandungan minyak atsiri sebesar 15% sampai 35%.
·         Parfum jahe
·         Keripik jahe
·         Asinan jahe
·         Kerupuk jahe
·         Sirup jahe

Sebagai minuman tradisional jahe umumnya diolah menjadi bandrek, sekoteng, ronde, jahe susu ataupun wedang jahe. Sebagai bumbu masak, rimpang jahe sering digunakan untuk pemberi aroma dan rasa untuk berbagai masakan juga roti, kue, biskuit, kembang gula dan sebagainya. Hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain. Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.

2 komentar:

obat jerawat herbal mengatakan...

mg berguna gan..

Unknown mengatakan...

Berguna bangets Gans.....