Selamat Datang Pembaca

Tentang Mimpi dan Berbagi

15/02/12

Efisiensi Pemasaran Produk Pertanian dalam Fungsi Time Utility

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Awalnya tataniaga dianggap sebagai bagian yang terpisah dari kegiatan produksi. Keberadaannya seringkali dianggap merugikan petani karena bagian pendapatan yang diperoleh petani jauh lebih kecil dibanding biaya yang dikeluarkan oleh konsumen. Perlu dipahami bahwa proses tataniaga yang meliputi kegiatan pengangkutan, pengepakan, standarisasi hingga sistem pemasaran memerlukan biaya serta para pelaku kegiatan tataniaga perlu memperoleh persentase keuntungan atas kegiatan yang dilakukannya.
Selain itu proses tataniaga adalah tidak sekedar kegiatan pemindahan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen. Mekanisme tataniaga merupakan salah satu rangkaian subsistem agribisnis yang memiliki keterkaitan erat dengan subsistem agribisnis lainnya, karenanya pemilihan rangkaian tataniaga, dalam hal ini saluran pemasaran produk pertanian, yang efisien dan efektif merupakan salah satu kunci pendorong kemajuan pertanian serta meningkatkan kesejahteraan baik itu dikalangan petani bahkan konsumen.
Produk pertanian memiliki kekhasan dibanding dengan produk-produk lainnya, seperti mudah rusak (perishable), ukuran produk pertanian yang besar dan memakan tempat penyimpanan yang luas (bulky/voluminous) serta produksi yang bersifat musiman (gestation periode). Hal ini menyebabkan keberadaan produk di pasaran seringkali tidak sesuai dengan keinginan konsumen baik dari segi kualitas, kuantitas maupun kontinuitas. Selain itu rantai pemasaran yang terjadi sangat panjang yang pada akhirnya menyebabkan margin pemasaran tinggi sehingga terjadi selisih besar antara bagian yang diperoleh produsen dengan biaya yang dikeluarkan konsumen.
Kondisi sebagaimana di atas menyebabkan potensi produk pertanian domestik tidak dapat bersaing dengan produk pertanian impor yang malah mampu memenuhi kebutuhan konsumen dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Terbukti bahwa volume produk pertanian impor meningkat hingga 20 persen, lebih besar dari volume ekspor produk pertanian yang hanya menginjak angka dua persen (Yayah, 2009).
Konsep pemasaran yang memenuhi fungsi time utility merupakan sebuah mekanime pemasaran dimana proses pemasaran mampu memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan waktu yang diinginkan dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Membangun kondisi mekanisme pemasaran sebagaimana tersebut diperlukan berbagai upaya baik itu strategi teknis maupun operasional.
Strategi teknis dan operasional tersebut harus mampu menciptakan efisiensi pemasaran yang pada akhirnya meningkatkan efektifitas sistem tataniaga yang mendorong kemajuan pertanian. Efisiensi pemasaran tersebut adalah indikasi kesejahteraan para pelaku kegiatan ekonomi produksi pertanian meliputi produsen, lembaga pemasaran dan konsumen. Melalui efisiensi pemasaran terlihat perbedaan pendapatan produsen dengan biaya konsumen serta kelayakan pendapatan produsen dengan pendapatan pelaku pemasaran yang terlibat dalam kegiatan tataniaga.

2.      Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
a)      Memahami peranan pemasaran dalam fungsi time utility dimana produk dapat memenuhi kebutuhan konsumen sesuai waktu dari segi kualitas, kuantitas dan konitnuitas
b)      Menentukan faktor-faktor yang mendorong efisiensi pemasaran produk pertanian
c)      Mengukur tingkat efisiensi pemasaran


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran hasil pertanian adalah serangkaian ekonomi berturut-turut yang terjadi selama perjalanan komoditas hasil-hasil pertanian mulai dari produsen primer sampai ke tangan konsumen (FAO, 1958)
Pemasaran hasil pertanian merupakan pelaksanaan dari semua kegiatan usaha yang terlibat dalam arus komoditas-komoditas dan pelayanan dari titik awalnya produksi pertanian sampai di tangan konsumen terakhir (Kohls dan Downey)
Pemasaran merupakan kegiatan produktif yang menciptakan kegunaan (utility) yaitu menciptakan barang dan jasa menjadi lebih berguna. Kegunaan pemasaran yang diciptakan pemasaran meliputi kegunaan bentuk (form utility), kegunaan tempat (place utility), kegunaan waktu (time utility) dan kegunaan kepemilikan (possession utility). Pemasaran dalam kegunaan waktu (time utility) yaitu pemasaran menyebabkan produk tersedia sesuai pada waktu yang dinginkan (Nur Baladina, 2010)
Permasalahan yang menyebabkan sistem pemasaran produk pertanian menjadi tidak efisien diantaranya  lemahnya infrastruktur dan informasi pasar, skala pertanian yang masih relatif kecil, kurangnya pengetahuan dari para pelaku pemasaran mengenai grading dan handling, biaya transaksi yang tinggi serta kurangnya kebijakan pemasaran yang baik (Tri Wahyu Nugroho, 2010)
Sebuah sistem pemasaran dikataka efisien apabila semua kegiatan pemasaran yang meliputi kegiatan pengumpulan komoditas di tingkat petani (tersebar pada daerah yang cukup luas), kemasan komoditas, transportasi, pengolahan serta distribusi  (wholesaling dan retailing) berjalan dengan biaya minimum (Zahari Zen, 2010)
Sistem pemasaran produk pertanian merupakan satu kesatuan urutan lembaga-lembaga pemasaran. Tugasnya melakukan fungsi-fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran produk pertanian dari produsen awal ke tangan konsumen akhir. Begitu pula sebaliknya memperlancar aliran uang, nilai produk yang tercipta melalui kegiatan produktif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran baik dari tangan konsumen akhir sampai ke tanga produsen awal dalam suatu sistem komoditas (Gumbira. E. Dan A. Haritz Intan, 2001)
Masalah pemasaran yang tak kalah penting adalah rendahnya mutu sumber daya manusia. Selain itu keberadaan fasilitas pemasaranpun tidak memadai. Saat ini pengembangan sumber daya manusia baru sebatas mengenai budidaya produksi pertanian sehingga pengetahuan mengenai sistem pemasaran, terutama petani kecil masih kurang. Hal ini menyebabkan subsistem pemasaran berkembang sangat lamban (Syahza. A, 2004)

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Peranan Sistem Pemasaran dalam Kegunaan Waktu (Time Utility)
Sistem pemasaran produk pertanian merupakan suatu kesatuan urutan lembaga-lembaga pemasaran yang melakukan fungsi-fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran produk pertanian dari produsen awal ke tangan konsumen akhir, sebaliknya juga memperlancar aliran uang, nilai produk yang tercipta oleh kegiatan produktif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran. Sistem pemasaran merupakan kegiatan yang produktif yang dilakukan oleh lembaga pemasaran yang dilakukan dalam urutan horizontal maupun vertikal.
Tingkat ptoduktivitas sistem pemasaran dapat dilihat dari efisiensi dan efektifitas seluruh kegiatan fungsional kegiatan pemasaran, yang juga menentukan kinerja operasi dan proses sistem. Efisiensi pemasaran dapat ditinjau dari terselenggaranya integrasi vertikal dan integrasi horizontal yang kuat, terjadi pembagian yang adil dari rasio nilai tambah yang tercipta dengan biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan produktif masing-masing pelaku (Gumbira. E dan A. Haritz Intan, 2001)
Sistem pemasaran mempunyai peranan penting sebagai bagian dari subsistem agribisnis. Kegiatan pemasaran akan sangat mempengaruhi kegiatan subsistem lainnya dan mekanisme agribisnis secara keseluruhan. Pemasaran seperti disebutkan sebelumnya merupakan kegiatan yang produktif karena dalam kegiatannya proses pemasaran meciptakan nilai guna bagi barang yang diproduksi salahsatunya pemasaran memenuhi kegunaan waktu (time utility). Maksudnya adalah kegiatan pemasaran mendorong tersedianya produk sesuai dengan waktu dibutuhkannya oleh konsumen baik dari segi kualitas, kuantitas maupun kontinuitas.
Kegiatan pemasaran tidak hanya proses pemindahan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen. Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat kompleks meliputi proses pengumpulan produk dari para petani, pengepakan, penyimpanan, pendistribusian, termasuk di dalamnya pemilihan saluran pemasaran. Kegiatan-kegiatan tersebut bukan tanpa biaya. Efisiensi pemasaran dapat dinilai dari biaya akumulasi semua proses tersebut. Sistem pemasaran akan semakin efisien apabila semua kegiatan tersebut di atas dilakukan dengan mengeluarkan biaya minimum. Sistem pemasaran yang efisien akan mendorong rendahnya margin pemasaran sehingga perbaikan pendapatan di pihak produsen, harga yang relatif murah bagi konsumen serta keuntungan yang normal bagi para pelaku kegiatan pemasaran akan tercapai. 
 Sistem pemasaran produk pertanian merupakan kegiatan yang sangat kompleks dibanding dengan produk selain pertanian. Hal ini berkaitan dengan kekhasan produk pertanian itu sendiri. Seperti diketahui produk pertanian memiliki sifat umum yaitu rawan rusak (perishable), memiliki ukuran yang besar per tumpukan (bulky/ voluminous) dan beraneka ragam mutu (quality variation). Sifat produk yang tidak tahan lama menyebabkan sistem pengangkutan harus dilakukan dengan hati-hati  dan cepat. Selain itu fungsi penyimpanan berperan mengurangi resiko produk rusak dan busuk serta melindungi produk dari serangan binatang parasit yang dapat merusak kualitas produk pertanian. Menjaga kualitas produk pertanian agar tahan lama bisa juga melalui pengolahan sederhana dengan bantuan pengembangan teknologi industri.
Sifat produk pertanian yang bulky dan voluminous menyebabkan pengangkutan dalam ruang yang luas yang memakan biaya angkut yang tinggi. Hal ini tentu saja menyebabkan kegiatan pemasaran menjadi tidak efisien. Hal tersebut dapat diantisipasi dengan jarak produsen yang sebisa mungkin dekat dengan konsumen target sehingga pengangkutan dapat berjalan dengan biaya rendah. Selain itu jarak produsen dan konsumen dapat memenuhi kebutuhan konsumen jauh lebih cepat dilihat dari sisi waktu.
Sifat produk pertanian lain yang juga sangat mempengaruhi mekanisme pemasaran adalah sifat produk pertanian yang musiman. Sehingga penentuan sistem pemasaran harus mempertimbangkan keberimbangan antara proses produksi atau panen yang bersifat musiman dengan kebutuhan konsumen yang sepanjang waktu. Mengatasi hal tersebut maka hal yang harus diperbaiki dalam sistem pemasaran adalah distribusi antar produsen di setiap daerah serta informasi pasar dari konsumen yang akan sangat berguna bagi produsen memenuhi kebutuhan pasar.
Distribusi yang lancar dari setiap produsen antar daerah adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang pasti akan berbeda di setiap pasar. Distribusi yang efisien diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar sesuai dengan kuantitas yang diinginkan dan kontinuitas. Selain itu teknologi penyimpanan antar panen akan mampu mengantisipasi kendala kesenjangan antara penawaran produk pertanian yang musiman dengan permintaan konsumen yang sepanjang waktu. Menurut Gumbira dan A. Harizt Intan, 2001, peranan sistem pemasaran adalah sebagai berikut:
a)      Memaksimumkan tingkat konsumsi. Sistem pemasaran memiliki sasaran dan berusaha untuk memaksimumkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap berbagai jenis produk yang dipasarkan. Sistem pemasaran yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang diinginkan akan meningkatkan tingkat konsumsi. Secara tidak langsung, semakin meningkatnya konsumsi pasar akan mendorong kegiatan produksi semakin meningkat termasuk kegiatan pemasaran.
b)      Memaksimumkan kepuasan konsumen. Tingkat kepuasan konsumen ini bergantung dari keunggulan sifat-sifat dan karakteristik produk yang memberikan dampak positif bagi konsumen. Kepuasan konsumen akan berbeda baik antarwaktu, antartempat, tingkat sosial maupun kebiasaan.
c)      Memaksimumkan pilihan. Upaya memaksimumkan pilihan konsumen memerlukan alternatif pilihan dari produk yang beraneka ragamdan terkait dengan biaya besar baik dari sisi konsumen maupun sisi produsen dan lembaga pemasaran.
d)     Memaksimumkan mutu hidup, tidak hanya ditentukan oleh mutu, kuantitas dan tingkat ketersediaan produk serta jumlah biaya yang dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk tersebut tetapi juga oleh mutu lingkungan fisik dan kebiasaan atau kebudayaan setempat.
3.2 Faktor-Faktor Efisiensi Pemasaran Produk Pertanian
Secara teoritis, pemasaran yang efisien adalah pemasaran pada pasar persaingan sempurna dimana keuntungan yang dimiliki oleh pelaku kegiatan ekonomi baik itu produsen maupun lembaga pemasar adalah normal profit. Akan tetapi, realitanya pasar ini tidak ditemukan. Ukuran efisiensi adalah kepuasan dari konsumen, produsen maupun lembaga-lembaga yang terlibat dalam mengalirkan barang dan jasa mulai dari petani sampai ke konsumen akhir, ukuran untuk menentukan tingkat kepuasan tersebut adalah sulit dan sangat relatif (Raju dan Oppen, 1982; Kohls dan Uhl, 2002). Oleh karenanya banyak pakar yang mempergunakan indikator efisiensi operasional dan efisiensi harga dalam menunjukkan efisiensi pemasaran.
Efisiensi operasional berhubungan dengan penanganan aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan rasio dari output-input pemasaran. Input pemasaran adalah sumber daya yang meliputi tenaga kerja, pengepakan, mesin-mesin, dan lain-lain yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran. Output pemasaran termasuk didalamnya adalah kegunaan waktu, bentuk, tempat dan kepemilikan yang berhubungan dengan kepuasan konsumen (Ratna Winandi Asmarantaka, 2009). Sehingga bagaimana pemasaran mampu memenuhi peranaannya dalam empat kegunaan tersebut. suatu sistem pemasaran dikatakan efisien apabila pemasaran mampu menyalurkan produk yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen, mampu menyalurkan produk ke pasar yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang tepat konsumen, mampu menyalurkan produk tepat dengan waktu permintaan konsumen.
Dari pemaparan di atas maka diperoleh bahwasanya sumber daya merupakan biaya sedangkan kegunaan adalah benefits dari rasio efisiensi pemasaran. Biaya pemasaran secara sederhana adalah jumlah dari semua harga sumber daya yang dipergunakan dalam proses pemasaran. Oleh sebab itu nilainya lebih mudah dihitung atau diprediksi dibanding indikator/ nilai kepuasan konsumen (output pemasaran). Rasio efisiensi pemasaran (operasional) dapat dilihat dari peningkatan dalam dua cara yaitu (Ratna Winandi Asmarantaka, 2009) :
a)      Pada perubahan sistem pemasaran dengan mengurangi biaya perlakuan pada fungsi-fungsi pemasaran tanpa mengubah manfaat/ kepuasan konsumen
b)      Meningkatkan kegunaan output dari proses pemasaran tanpa meningkatkan biaya pemasaran.
Kedua cara di atas mempunyai implikasi terjadi peningkatan efisiensi pemasaran. Faktanya, untuk mengetahui seberapa besar efisiensi pemasaran seringkali kali analisis margin pemasaran atau sebaran harga antara harga di tingkat produsen dengan harga di tingkat konsumen menjadi indikator.
Efisiensi harga adalah bentuk kedua dari efisiensi pemasaran. Efisiensi ini menekankan pada kemampuan sistem pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen. Sasaran dari efisiensi harga adalah efisien alokasi sumber daya dan maksimum output. Efisiensi harga dapat dicapai apabila masing-masing pihak yang terlibat dengan pemasaran puas atau responsif terhadap harga yang berlaku. Efisiensi harga dapat dianalisa melalui ada atau tidaknya keterpaduan pasar antara pasar acuan dengan pasar pengikut misalnya pasar di tingkat petani dengan pasar di tingkat eksportir atau di konsumen akhir.
Terkait dengan pihak-pihak yang turut dalam kegiatan pemasaran, suatu sistem pemasaran dikatakan efisien apabila bagian pendapatan yang diperoleh produsen sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Selain itu efisiensi pemasaran akan dicapai apabila lembaga pemasaran tidak mengambil keuntungan atas kegiatannya dengan jumlah yang sangat besar dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan yang diinginkan baik dari aspek kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Di pihak konsumen sendiri efisiensi pemasaran tercapai apabila konsumen merasakan kepuasan atas kegiatan pemasaran yang dilakukan dengan disertai harga produk yang murah.
Efisiensi pemasaran pun perlu dikondisikan oleh pemerintah sebagai pihak yang mengatur dan mengawas mekanisme pemasaran. Pemerintah dengan perangkat kebijakan yang dimilikinya perlu mengkondisikan sistem pemasaran untuk mencapai efisien diantaranya dengan menciptakan kondisi yang ideal agar produk pertanian mampu menjadi primadona bagi pasar domestik dan mampu bersaing dengan produk pertanian impor. Dukungan informasi dan teknologi mampu mempercepat efisiensi pemasaran.

3.3 Analisis Efisiensi Pemasaran
Dalam mengukur efisiensi pemasaran faktor kuncinya adalah kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran yaitu produsen, lembaga pemasaran dan konsumen. Suatu mekanisme pemasaran dikatakan efisien apabila manfaat aliran komoditi dalam kegiatan pemasaran dapat dirasakan oleh semua kegiatan agribisnis.
Sistem pemasaran dikatakn efisien apabila mampu meneruskan permintaan kepada petani/ produsen dengan wajar dan penawaran dari produsen kepada konsumen dengan biaya pemasaran yang minimum. Mekanisme pemasaran tersebut mampu meneruskan informasi harga, kualitas dan kuantitas komoditi dari produsen dan sebaliknya. Selain itu harga yang layak dan rasional baik di pihak produsen, lembaga pemasaran maupun konsumen adalah keharusan untuk mencapai efisiensi pemasaran.
Pengukuran efisiensi pemasaran menurut dapat melalui dua pendekatan yaitu pendekatan melalui teliti unsur pemasaran yang meliputi struktur pasar, tingkah laku perusahaan/ pedagang dalam memasarkan komoditi, kinerja pasar (market performance) yang terkait dengan market structure. Pendekatan yang kedua dapat melalui analisis rantai pemasaran berdasarakan kriteria harga dan jasa-jasa yang diberikan. Cara lain untuk melihat efisiensi pemasaran adalah dengan melihat keterpaduan pasar baik secara vertikal maupun horizontal.


BAB IV
KESIMPULAN
Pemasaran memegang peranan penting dalam mengembangkan sistem agribisnis dan sangat mempengaruhi keterkaitan antara subsistem agribisnis yang lainnya. Pemasaran tidak dapat berjalan terpisah dengan kegiatan agribisnis lainnya. Pemasaran yang efisien dapat meningkatkan kesejahteraan semua pelaku agribisnis, baik itu produsen, lembaga pemasaran dan konsumen. suatu pemasaran dikatakan efisien apabila manfaat dari aliran komoditi dapat dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam mekanisme pemasaran.
Bagi produsen, pemasaran efisien apabila bagian pendapatan yang diperoleh bernilai layak dan sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Bagi lembaga pemasaran, kegiatan pemasaran berjalan efisien apabila margin pemasaran tidak terlalu besar, hal ini berarti keuntungan yang diperoleh lembaga pemasar adalah rasional. Sedangkan untuk konsumen efisiensi dapat diukur dari seberapa jauh kepuasan konsumen atas kegiatan pemasaran dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk berada dalam kisaran murah
Efisiensi pemasaran dalam keterkaitannya dengan kegunaan waktu (time utility) adalah suatu kondisi pemasaran yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen baik secara kualitas, kuantitas dan konitnuitas sesuai dengan apa yang diinginkan. Proses pemasaran yang dilakukan untuk mengatasi kesenjangan antara produk pertanian yang musiman dengan permintaan yang sepanjang waktu meliputi distribusi yang baik antara produsen semua daerah serta teknologi penyimpanan yang tepat antar musim dapat dilakukan dengan keadaan biaya minimum.


DAFTAR PUSTAKA
Baladina, Nur. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian: Sistem Pemasaran Hasil Pertanian. http//rosihan.lecture.ub.ac.id. Diakses pada tanggal 24 Januari 2012
Gumbira, E dan Sa’id A. Haritz Intan. 2001. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia
Kusnadi, Nunung dkk. 2009. Bunga Rampai Agribisnis Seri Pemasaran. Bogor: IPB Press
Miftah, Himmatul. 2009. Potensi Perbaikan Pemasaran Pertanian dan Peranan Pelaku dalam Kegiatan Pemasaran. Diktat Mata Kuliah Tataniaga Produk Agribisnis. Disampaikan pada tanggal 07 Desember 2012. Bogor: Universitas Djuanda
Nugroho, Tri Wahyu. Pemasaran Hasil Pertanian. http//images.twnugroho.multiply.multiplycontent.com. Diakses pada tanggal 24 Januari 2012
Suherty, Lina dkk. 2009. Analisis Efisiensi Pemasaran Jeruk. Studi Kasus di Desa Karang Kukuh Kecamatan Belawang Barito Koala Kalimantan Selatan. http//images.soemarno.multiply.multiplycontent.com. Diakses pada tanggal 24 Januari 2012
Syahza, Almasdi. Model Pemasaran Produk Pertanian Berbasis Agribisnis sebagai Upaya Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan.  Pekanbaru: Lembaga Penelitian Universitas Riau. http//almasdi.unri.ac.id. Diakses pada tanggal 24 Januari 2012
  Zen, Zahari. Mengukur Efisiensi Produk Agribisnis. http//xa.yimg.com. Diakses pada tanggal 24 Januari 2012

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman Bisnis ke Le_Meridian, mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulai bisnis Quilting saya dan itu cepat. Ketika mendapatkan pinjaman dari mereka, mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka dapat membiayai hingga jumlah $ 500,000,000.00 (Lima Ratus Juta Dolar) di wilayah mana pun di dunia selama ada 1,9% ROI yang dapat dijamin pada proyek tersebut. Prosesnya cepat dan aman. Itu benar-benar pengalaman positif. Hindari penipu di sini dan hubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika Anda mencari pinjaman bisnis.

Cetak Kemasan Makanan mengatakan...

kemasan makanan yang dibuat dengan desain menarik akan menjadi kegiatan yang efisien dalam memasarkan sebuah produk.