Selamat Datang Pembaca

Tentang Mimpi dan Berbagi

15/02/12

Soundtrack Film Sampai K-Drama

Dalam sebuah film keberadaan lagu soundtrack menjadi sangat esensial, karena ibarat sayur tanpa garam, lagu soundtrack merupakan bumbu penyedap. Keberadaan lagu soundtrack dirasa mampu memperkuat kesan yang ingin disampaikan dalam film tersebut. Bila jalan ceritanya sedih, maka lagu atau musik pengiring akan menambah suasana haru dibanding hanya sebatas laku dan kata para pemainnya, begitupun saat adegan bahagia, akan semakin semarak diiringi lagu yang gempita.
Lagu soundtrack merupakan salah satu penguat keberhasilan film, sehingga bukan sekedar menempelkan lagu pada sebuah adegan, tetapi memilih lagu yang mampu mewakili dan menguatkan isi dari film tersebut. Aahh, apa jadinya bila film tanpa soundtrack, pasti akan sepi dan monoton. Kisah persahabatan Cinta, Alya, Maura dan Karmen tentu tak akan manis bila tanpa diiringi lagu Ku bahagia gubahan Melly Goeslaw,  kisah laskar pelangi pun tak akan semenggebu novelnya tanpa lagu yang dibawakan Nidji, termasuk film-film lainnya.
Berbicara tentang soundtrack film, tak sedikit lagu soundtrack yang booming dan laku keras di pasaran bahkan menyaingi filmnya sendiri. Dari produk domestik kita tahu film Ada Apa dengan Cinta, film yang disebut-sebut mengawali bangkitnya perfilman Indonesia, yang tayang saat saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar kalau tidak salah. Soundtrack film ini dibuat oleh salah satu pencipta lagu handal Indonesia, Melly Goeslaw. Melalui tangan dinginnya, lagu soundtrack dalam film tersebut berhasil menjadi hits pada masanya, seperti ‘Ada apa dengan cinta’, ‘denting’, ‘ku bahagia’ dan ‘Suara Hati Seorang Kekasih’. Saya termasuk salah satu fans soundtrack film tersebut. Bahkan sampai saya sekarang, duduk di semester 6 perkuliahan lagu tersebut masih ear catching sekali.
Selanjutnya film Ayat-Ayat Cinta, yang diangkat dari sebuah novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul yang sama. Soundtrack film ini dinyanyikan oleh Rossa dan berhasil merebut perhatian khalayak sebagaimana filmnya menghipnotis masyarakat yang tergila-gila dengan sosok Fachri. Lalu ada film Laskar Pelangi. Menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga. Bersyukurlah pada yang Kuasa, cinta kita di dunia, selamanya. Siapa yang tak tahu lagu tersebut?? Nidji sukses menjadi pengisi soundtrack film yang diadaptasi dari novel Andrea Hirata.
Nah, kebetulan akhir-akhir ini saya sedang addicted dengan drama-drama dari negeri Ginseng. Selama mengisi liburan semester, saya dimanjakan oleh drama-drama Korea. Seperti film-film yang saya sebutkan di atas, drama Korea pun tak lepas dari lagu soundtrack. Bahkan ada beberapa lagu yang tiba-tiba saya suka karena pertama dengar dari sebuah drama Korea. Pernah denger drama Korea Endless Love? Atau judul internasionalnya adalah Autumn in Heart. Saya gak tahu judul lagu dan penyanyinya, tetapi soundtrack drama yang pertama kali saya lihat saat masih SD tersebut benar-benar ngeblind dengan filmnya. Enak didenger dan sama-sama menyentuh seperti filmnya. Kalau boleh saya bilang, lagu soundtrack tersebut benar-benar mewakili perasaan dalam drama tersebut. Meskipun sama sekali tak tahu artinya, tapi benar-benar sampe ke hati. Gak percaya? Tonton filmnya, dengerin lagunya.
Juga drama Korea He is Beatifull, Naugthy Kiss, My Girl Friend is Gumiho, Sungkyunkwan Scandal dan yang terakhir, yang baru saja saya selesaikan, Dream High. Setiap kali menonton pasti selanjutnya adalah saya hunting lagu-lagu yang mengisi drama tersebut. Meski gak ngerti, tapi beruntungnya telinga saya tidak mempersyaratkan harus mengerti bahasanya baru lagu tersebut layak untuk dinikmati. Toh lagu punya keajaiban tersendiri, seperti roh yang bisa merasuk. Asalkan dinyanyikan dari hati, maka akan sampai ke hati. Berapa banyak lagu impor yang kita suka meski kita tak tahu artinya? Seperti salah seorang guru saya yang pernah bertanya seperti ini, pernahkah kita merasa sedih atau senang mendengar sebuah lagu non Indonesia padahal kita tak tahu pasti artinya??
Lagu soundtrack sama halnya dengan lagu-lagu lainnya. Tapi menurut saya ada kelebihannya, lagu soundtrack memiliki daya imajinasi yang kuat, menciptakan kenangan yang kuat, karena saat lagu itu diputar maka sekelumit adegan film akan tergambar jelas. Kalau sebuah film berkesan, maka hanya dengan mendengar soundtracknya saja, seolah-seolah kita tengah menonton film itu kembali. Toh biasanya, film bagus pasti soundtracknya bagus pula.
Yah, ini cerita saya. Bagaimana dengan kamu?
Berikut ini, potongan salah satu lagu favorit saya dari drama Korea Dream High. Lagu ini dinyanyikan waktu penilaian penyampaian lagu akhir bulan di sekolah seni Kirin oleh Jason. Sebelumnya juga ,dengan bermain piano Jason menyanyikan lagu ini diintip oleh Hyu Mi dan Pil Suk. Eh, Pil Suk juga pernah nyanyi lagu ini dengan iringan gitarnya yang soft banget.
Judulnya Jugodo Mot Bonae / Can’t Let You Go If I die, dinyanyikan oleh 2AM
Jugodo mot bonae, naega eotteokhe neol bonae
Garyeo geodeun ttoenaryo geodeun nae gaseum gochyeo nae
Apheuji ankhe na saragal surado itge
Andwedamyeon eucaphi ussal gol
Jugodo mot bonae

Tidak ada komentar: