Selamat Datang Pembaca

Tentang Mimpi dan Berbagi

26/11/11

Juara Tanpa Mahkota Sepakbola

Kejuaraan SEA GAMES (South East Asian Games) baru saja berlalu dari pandangan mata kita. Ada banyak kisah yang terurai selama perhelatan akbar negara-negara Asia Tenggara tersebut, menang-kalah serta suka-duka menyelimuti sebelas negara yang bertanding selama 12 hari (11-22/11) di dua kota besar Indonesia, Jakarta dan Palembang. Indonesia, sebagai tuan rumah, tak hanya sukses menggelar event besar tersebut, tetapi juga berhasil menjadi juara umum dengan mengoleksi lebih dari 180 emas dari 43 cabang olahraga yang dipertandingkan. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan mengingat selama bertahun-tahun masa penantian itu, akhirnya gelar juara umum itu kembali diraih oleh kontinen Indonesia.
Menelisik masa-masa sebelum penyelenggaran SEA GAMES ada banyak kendala mengenai Indonesia yang didaulat menjadi tuan rumah. Mulai dari isu penggelapan uang wisma atlet di Palembang hingga kesiapan Indonesia sendiri sebagai panitia tuan rumah, dimana pembangunan sarana olahraga berjalan lamban dan molor dari jadwal yang telah ditentukan. Kendala tersebut menimbulkan beragam reaksi dari banyak pihak termasuk masyarakat umum, banyak yang menyangsikan bahwa pembangunan sarana olaharaga bisa selesai tepat waktu. Namun, akhirnya kita dapat berlega hati karena sarana pertandinganpun selesai dan dapat dipergunakan dengan selayaknya.
Setelah diburu waktu saat pembangunan sarana pertandingan, selama 12 hari kejuaraan SEA GAMES, kontingen Indonesia menunjukkan performance yang luar biasa dalam setiap cabang olahraga yang diperlombakan. Begitupun supporter Indonesia tak habis-habisnya mendukung para atlet untuk dapat memberikan kemenangan atas nama Indonesia. Baik di Jakarta dan Palembang, gaung teriakkan “Indonesia Bisa” membahana di setiap tempat pertandingan dan terbukti, Indonesia memang bisa mendulang banyak emas dan menjuarai juara umum. Sayangnya, gelar juara umum itu menjad kurang lengkap tanpa sumbangan emas dari cabang olahraga sepakbola.
Sepakbola, ya cabang olahraga dengan supporter terbesar, terbanyak dan mungkin terfanatik. Sepak bola, cabang olahraga yang diminati oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, belum berhasil menyabet medali emas pada turnamen SEA GAMES kali ini. Timnas U-23 dipaksa tunduk oleh timnas malaysia melalui drama adu penalti setelah melewati waktu pertandingan dengan segenap perjuangan dan semangat membara. Ya, lagi-lagi Indonesia harus mengalah terhadap negara satu rumpun yang memang tak pernah ‘akur’ itu . Indonesia dan Malaysia selalu menjadi musuh bebuyutan dan berhadapan dalam turnamen sepakbola. Setelah beberapa waktu yang lalu timnas Indonesia harus kalah dari Malaysia di ajang piala AFF, cakar garuda mudapun belum berhasil melumpuhkan sepak terjang harimau himalaya.
Pelatih Indonesia, Rachmad Darmawanpun membeberkan alasan kekalahan anak asuhnya usai pertandingan melalui press conference. Banyak memang yang dijelaskan, termasuk masalah stamina pemain dan kesiapan dalam menghadapi drama adu penalti. Kekalahan Indonesia memang meminbulkan luka yang mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Rasa kecewa bercampur haru menggantung di langit Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin malam (21/11). Tetapi terlepas dari medali apakah yang diperoleh oleh Indonesia, timnas U-23 telah menunjukkan permainan yang sangat cantik dan menawan. Mungkin, sekarang dewi fortuna memang belum singgah pada Indonesia. Satu hal penting yang harus dicatat adalah sebagai masyarakat Indonesia, jangan pernah berhenti untuk selalu mendukung timnas, karena sejatinya itulah kemenangan yang sebenarnya.
Api obor SEA GAMES memang telah ditiup padam. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil. Gelar juara umum tak seharusnya membuat Indonesia menjadi berbangga hati dan besar kepala. Selama 12 hari perhelatan akbar itu, PR besar Indonesia adalah selalu dan terus memaksimalkan potensi dan kemampuan para atlet. Bukan hanya larut dalam euforia yang semarak dan janji bonus yang melimpah, tetapi juga pembinaan dan peningkatan potensi dan kualitas atlet serta pengadaan sarana dan prasarana agar atlet Indonesia semakin juara, tak hanya di kawasan Asia Tenggara tetapi juga lintas benua. Akhir kata, Congrats for Indonesia..! I love u.. J

Tidak ada komentar: